Minggu, 10 Februari 2013

You never really stop loving someone. You just learn to try to live without them








"I don't miss him, I miss who I thought he was."
Saat jatuh cinta pada seseorang, Anda menggambarkannya dengan sangat sempurna di benak Anda. Mengisi seluruh hati dan pikiran dengan gambaran perasaan yang Anda rasakan saat jatuh cinta.
Namun, begitu Anda disakiti, seluruh gambaran Anda itu dibuyarkan oleh realita. Dan itulah mengapa Anda merasakan sakit dan kecewa saat hubungan Anda berakhir. Ladies, lepaskan gambaran tentang dirinya dari benak dan hati Anda agar Anda bisa move on. Yakinkan hati Anda, bahwa inilah kenyataan yang terjadi. Kenyataan di mana ia sudah tidak ada dalam ikatan komitmen dengan Anda.
"You never really stop loving someone. You just learn to try to live without them"
Ingatlah pada saat di mana Anda belum mengenal si dia. Bagaimanakah hidup Anda? Baik-baik saja kan?
Itulah yang harus Anda lakukan saat ini, belajar hidup tanpa dia, seperti Anda pernah hidup sebelumnya. Anda tak perlu berusaha keras untuk melupakannya, biarkan saja perasaan Anda pulih seiring berjalannya waktu. Anda hanya perlu menjalani kenyataan bahwa kali ini Anda harus berjalan tanpanya.
Tenang saja, Anda bisa, dan Anda pasti baik-baik saja kok.
"You don't need a relationship to define who you are."
Siapa bilang saat ia dan Anda putus kemudian Anda kehilangan jati diri Anda?
Tidak! Anda tetaplah Anda, bukan orang yang berbeda. Anda tidak membutuhkan dia hanya untuk mencari jati diri Anda. Anda tidak membutuhkannya untuk tahu siapa diri Anda.
"Life is not about waiting for the storms to pass. It's about learning how to dance in the rain."
Seringkali kita bertanya, "kapan masalah ini akan habis?"
Kenyataannya, masalah memang tak pernah ada habisnya, dan Anda tak harus menunggu lama hingga Anda melangkah kembali. Yang perlu dilakukan hanyalah, mencari cara agar Anda tetap bisa berjalan sekalipun masalah masih ada di sekitar Anda.
"You're beautiful, and someone out there will always love you"
Hey, siapa bilang Anda tak layak mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik?
Hanya diri Anda yang saat ini menilai diri sendiri rendah. Padahal, Anda dengan segala kelebihan yang Anda miliki menunjukkan bahwa Anda memang sosok yang istimewa. Apabila memang saat ini Anda harus putus dan menjadi single lagi, ini bukan karena Anda tak memiliki kelebihan. Namun, justru Anda layak mendapat seseorang yang lebih dari yang sekarang.
Percayalah, bahwa di balik setiap perpisahan, kekecewaan dan masalah ada sebuah pesan indah yang dibawa kepada Anda. Dan, pesan tersebut meminta Anda untuk melanjutkan perjalanan menuju tujuan Anda.

Sabtu, 02 Februari 2013

Move On is A Must

Saya tahu, banyak dari kita yang susah banget untuk move on dari seseorang yang sudah membekas di hati. Entah move on karena putus, move on karena rejection atau move on karena terpaksa. Tetapi terdapat beberapa alasan yang terlintas dalam pikiran tentang move yang ini ditulis dalam blog ini.

Yang pasti, kita harus menyadari betul kalau dia sudah harus pergi dari kehidupan kita. Ya mungkin dia memang pergi, tetapi tidak selamanya, orang tersebut tetap dan akan selalu ada dalam hati kita yang sudah menjadi suatu kenangan. Butuh waktu, tetapi bisa, dan setiap orang memiliki tingkat level yang berbeda untuk bisa move on.
Kenangan yang telah kita lalui bersama dia, waktu mengejar dia memang bakal stay di dalam hati. Jadi seberapa keras kita berusaha untuk melupakan, sebenarnya hal itu MUSTAHIL untuk dilakuan. Suatu kenangan itu sudah seperti kaya buku, kita harus ingat bahwa kisah itu sudah selesai sudah tamat. Dibuka kembali hanya seperlunya saja, jangan dibuka setiap hari dan di ratapi, di tangisi dan terlebih lagi di sesali dengan ucapan-ucapan penyesalan yang berawal "Ah seandainya. Ucapan-ucapan penyesalan boleh diucapkan sebanyak mungkin, tetapi yang harus kita ingat bahwa hal itu tidak akan merubah apa-apa yang telah terjadi, hanya akan membuang-buang tenaga, bikin capek bathin. Yang bisa kita petik adalah jadikan itu pelajaran, pelajaran yang berharga yang tidak mau terulang kembali. Jadikan ucapan penyesalan itu tidak muncul lagi di hubungan kita yang berikutnya bersama siapapun itu.

Sesusah apapun Move On, hal itu akan menjadi lebih mudah apabila kita memang mau melakukannya dan tidak menganggap itu susah. Ya, mungkin memang lebih mudah untuk diucapkan ketimbang dilakuannya, tetapi apabila kita memutuskan untuk diam ditempat, tidak akan ada yang berubah. Apabila dibelakang kita banyak masa lalu yang menghantui, jangan diam saja. Minggir dan lanjutkan perjalanan itu, biar masalalu menjadi kenangan dan pelajaran. Kita hidup untuk hari ini, bukan untuk menyesali apa yang telah terjadi kemarin.




thank you for Prince Kebo yang udh banyak memberi nasehat seperti si mbah..hahaha

A new day has come

Masa lalu itu sudah pasti berlalu, jangan membuat masa selarang terbuang-buang secara percuma karena kita sibuk menyesali, menangisi dan menginginkan orang itu kembali. Mau sama siapapun dia sekarang, atau lagi dekat dengan siapa dia, apabila dia tercipta untuk kita, maka dia akan kembali.

Kita tidak boleh lupa dan harus menyadari bahwa perjalanan kita masih panjang. Di depan sana, banyak yang menunggu kita, banyak hal yang menanti, banyak kejutan kejutan yang telah dipersiapkan oleh Tuhan untuk kita, termasuk kebahagian kita. Jangan sampai kebahagian yang sudah disiapkan buat kita berlalu begitu saja. Mau sampai kapan ada di jurang kepedihan apabila ada tali yang bakal dan siap mengangkat kita balik ke atas.Nangis disaat kita mencoba untuk move on, itu wajar. Menangis itu merupakan luapan emosi yang tidak kita bisa ungkapkan dengan kata kata, memang menangis tidak akan memecahkan masalah, tetapi perasaan penat di hati akan terlepaskan.

Nenek pernah bilang "crying when you need to cry is another way to show strength"

Menangislah, terus pejamkan mata dan tidur lah. Ketika kembali ke alam sadar, berdirilah ke depan cermin, sadari berapa air mata telah terbuang. Kita harus tahu dan menyadari bahwa diluar sana ada orang yang sangat ingin melihat diri kitavtersenyum. Dia akan jatuh cinta dengan senyuman tersebut. Bangkitlah! Kita belum tau orang yang akan jatuh cinta dengan senyuman kita itu siapakan? Jadi tersenyumlah, dia pasti ada disekitar kita dan kita bakal tau siapa dia spabila diri kita mulai tersenyum dan merelakan masa lau dan percayalah perlahan dia akan menampakkan dirinya :)

Mungkin semua ini tidak akan semudah yang dibayangkan
Tetapi apabila kita memang sayang kepada orang tersebut, kenapa harus dilupakan? apabila dia pernah bikin kita bahagia kenapa harus dilupakan?

Kita tidak melupakannya, kita hanya selangkah lebih maju, meninggalkan dia dibelakang. Membiarkan masa lalu kita membuat kita kuat untuk melangkah kedepan lagi. Kita hanya hanya berhenti mencintainya dan biarkan perasaan itu pudar dengan sendirinya, merelakan dia bahagia dan memberi kesempatan ke diri kita untuk bahagia lagi tanpa mencampuri dia di langkah kita berikutnya.
mantan pacar/gebetan itu jangan dijadikan musuh. Ingat mereka juga penyebab yang membuat kita bahagia. Sesakit apapun ingatan yang dia beri buat kita, beri dia pelajaran dengan berbesar hati untuk merelakannya, karena masa lalu lah yang akan membuat kita menjadi lebih kuat seperti sekarang. Tenang dia tidak akan terleha-leha lama karena sudah nyakitin kita, God already prepare something bigger for him/her to handle

Jumat, 18 Mei 2012

Dear,Future Me...

Hai. Kemarin kamu sedang bersedih, tapi seperti biasa, kamu bisa menyembunyikannya dengan tawa. Iya itu karena dia, salah satu pria yang pernah memasuki benakmu saat itu. Iya, laki-laki yang keluar masuk di kepala dan hatimu kan tidak banyak, hanya beberapa, pasti kauingat yang kumaksud siapa, dan lalu saat detik matamu terpaku pada barisan aksara ini, kau sembari tertawa akan melihat sosok pasangan yang membahagiakanmu, yang akan selalu menyayangimu, melindungimu, selamanya. Amin.
Kenapa ya aku … kita sering begini?
Kemarin aku pikir aku sudah berlari jauh meninggalkan sakit itu, tapi ternyata aku hanya seperti berlari di atas threadmill. Aku masih di posisi yang sama. Keingintahuan itu terkadang menyakitkan, keingintahuan akan orang yang tidak tahu ada kita yang mengawasinya dari kejauhan.
Pura pura lupa berkali-kali tidak membawaku pada amnesia.
Pura pura sudah sembuh tidak membawaku pada tidur yang nyenyak
Pura pura tidak menangis tidak membawaku pada senyum yang berkepanjangan.
Entah kenapa kutuliskan surat ini, mungkin sebagai pengingat, bahwa aku, kita, pernah mengalami hal yang berat sebelum bertemu orang yang meringankan segalanya dalam sisa perjalanan.
Katakan padanya, dapat salam dariku, kamu di masa lalu. Katakan, aku sungguh ingin memeluk dia sekarang, saat ini dan mendengarnya berkata “Ada aku, semua akan baik baik saja”. 
Aku tahu mungkin bukan sekarang saat yang tepat bertemu dia, dan aku akan sabar menunggu hingga detik itu tiba. Dia akan menjadi penampung semua peluk & tissue atas semua air mata, ya kan?
Salam dariku, untukmu, untuknya. Kalian pasti sedang dan akan terus berbahagia.

Masa lalu dan bayangannya

Ada saat dimana kita tidak perlu menoleh ke belakang.
Jangan lihat lagi apa yang sudah (ikhlas) kita tinggalkan.
 Aku percaya, itu akan meringankan langkah, untuk menjemput sesuatu yang baru.
 Sesuatu yang lebih melegakan.
 Sesuatu yang membuat kita bersyukur, karena menjemputnya dengan tangan yang sengaja sudah dikosongkan.
Sungguh itu tidak semudah bernafas.
 Aku berdiam terlalu lama untuk menahan diri tidak menoleh ke belakang.
Saat aku berhenti, waktu tak ikut menemani.
Dia terus berjalan.
Pilihanku, tertinggal jauh di masa lalu atau kukejar waktu dengan harapan.
Kuputuskan untuk mengejar waktu, semoga tak tersandung lagi oleh bayanganmu.

BUKU WAKTU....

Ada rentetan huruf yang belum ku-eja. Tersimpan dalam buku waktu. Kutelusuri satu per satu halamannya. Hingga kutemukan namamu.
Buku waktu..
Aku tau bab awal, tapi aku tak tahu kapan bab terakhir. Yang kutahu aku harus terus membuka satu per satu. Pada suatu halaman, aku beri pembatas buku berupa pita berwarna merah. Aku terhenti. Aku berhenti. Di situ.
Enggan membaca lagi. Kutinggalkan di rak buku. Setiap kutengok, yang aku lihat jelas hanya seutas pita merah itu.
Terantuk di satu masa, ingin kusobek halaman berpembatas merah itu. Kuremas-remas dan kucabik, lalu kubuang saja di sampah. Karena di halaman itu, kata kata yang tertulis terlalu tajam seperti belati. Ceritanya menyakitiku. Huruf-hurufnya menerjang akal sehatku. Setiap paragrafnya melumpuhkanku.
Aku terduduk di lembah bisu. Tak ada yang kubaca lagi.
Kemudian angin sepi menyepoi poniku. Keheningan merambati kulitku. Aku bergidik. Kusentuh lagi buku waktu itu.
Kupegang pita pembatas berwarna merah di sela halaman yang kubenci. Warna yang cantik. Tapi bukankah itu, yang menjerujiku. Pita itu selalu menjadi pengingat akan alur yang tak kuingin kubaca, tapi bukankah buku ini belum selesai?
Kutarik dan kuenyahkan pita itu, dengan segenap tenaga kubalik lagi halaman baru. Berhenti terlalu lama membuatku lupa aksara. Kini aku kembali belajar membaca..
…… dan akan ku-eja namamu segera. Di halaman - halaman setelahnya.

Rabu, 14 Maret 2012

Pertanyaan Seputar Dokter dan Mengapa

oke, ini ada beberapa jawaban atas pertanyaan yang biasanya muncul dalam menjalankan hobi kita sehari-hari..

"Dok, murahin dong, masa mahal banget"
well....ini prerogative masing-masing dokter ya? ga bisa satu sama lain disamakan, masing-masing punya kebijakan sendiri. Baik dari pemilihan obat, pemeriksaan lab, sampai reputasi dari dokter tersebut. Kalau memang mau mencari yang murah, cari yang memang dikenal murah, tapi tetap perhatikan reputasi. Kalau mau obat yang murah, bilang saja pas dokter meresepkan, ia bisa mencarikan yang murah dan terbaik.

"Ih, matre, gratis dong dok, masa ambil keuntungan dari orang sakit sihh?"
nahh....please...dokter itu juga butuh makan ya? mereka juga punya keluarga yang mesti dikasih makan.

"Dokter A bilang gue sakit ini, dokter B bilang sakit itu, mana yang bener sih?"
proses diagnosis tidak seperti membalikkan telapak tangan, apalagi dalam kasus rawat jalan yang mana diagnosis pasti hampir sedikit sekali ditegakkan, dan pengobatan berdasarkan riwayat dan gejala yang ada saat datang. Maka di sini pengalaman dokter sangat berperan penting, yang tentu saja melihat keluhan dari berbagai perspektif berbeda. Namun, biasanya sekalipun berbeda pendapat, masing-masing tentu memiliki argumen dan bukti sendiri. Seperti anda melihat zebra, hitam berlorek putih, atau putih berlorek hitam? keduanya punya makna berbeda tetapi barangnya ya zebra kan?

"Gue sudah bayar mahal, harus sembuh dong dok !! ada uang ada barang kan?"
Anda adalah manusia, begitu pula dokter yang juga manusia. Sebagai manusia tentu memiliki keterbatasan. Jangan samakan manusia dengan komputer, kalkulator, atau mesin buatan manusia, yang mana berlaku hukum matematika 1+1=2. Tubuh manusia tidak seperti itu, hukum matematika tidak berlaku. Bagaimana menjelaskan manusia yang sembuh dari kanker? dan lain sebagainya. Jelas manusia bukanlah objek untuk dipahami secara kaku. Apa yang terjadi pada si A, belum tentu terjadi pada si B, mungkin pula sebaliknya. Yang ada dari setiap kejadian adalah KONSEKUENSI sejauh bisa dipelajari dan diramalkan. Dokter BUKAN menyembuhkan penyakit, tetapi mengenal penyakit dan berusaha tidak memperburuknya dengan berbagai cara ilmiah.

"Gue takut malpraktek nih dok!!"
ga cuma anda, kami para dokter pun juga takut dan was-was dengan tren ini. Komunikasi tetap nomer 1, tanyalah sejelas-jelasnya kepada dokter. Dokter yang baik pasti akan mendengarkan dan berusaha menjelaskan kepada pasien, tapi lihat-lihat juga ya? bukannya dokter tidak mau mendengarkan, tetapi begitu banyak pasien di luar sana yang membutuhkan waktu dirinya, sehingga karena diburu waktu maka terkadang dokter hanya menjelaskan seadanya. Cari waktu luang dan tanyalah sepuas-puasnya sejauh dokter tersebut sanggup dan bersedia.

"Wah, dokter cantik g dan baik deh...."
iya...gue tau kok...