sekedar bersuara standar, tanpa nada, wajah sendu, tadah topi, dapat uang.
Boleh mencoba sedikit usaha beli gitar atau pinjam teman. Suara lumayan. Lagu yang lumayan, dapat uang juga lumayan
Ada juga yang punya suara merdu, tanpa alat. Semakin merdu, semakin disukai pendengar. Dapat duit juga lumayan
Boleh mencoba sedikit usaha beli gitar atau pinjam teman. Suara lumayan. Lagu yang lumayan, dapat uang juga lumayan
Ada juga yang punya suara merdu, tanpa alat. Semakin merdu, semakin disukai pendengar. Dapat duit juga lumayan
Ingin lebih profesional, cari teman. Banyak orang, banyak modal, slaing bantu. Gitar, harmonika, pianika, kricikan sampai drum dipakai. Pendengar senang. Dapat duit banyak, bagi rata. Tetap lumayan
Ngamen,
istilah dokter ketika praktek
praktek sendiri, modal sendiri, uang masuk kantong sendiri. Tergantung pasien seneng atau nggak.
Senang, banyak yang datang, dapat uang.
Tidak senang, sedikit yangdatang, sedikit uang
Praktek bareng teman-teman sejawat. Modal lebih, sarana lebih, pelayanan lebih. Tapi uang bagi rata. Tetap lumayan
Praktek di RS atau perusahaan swasta juga bisa. Asal memenuhi syarat permintaan. Penuhi, diterima, periksa, dapat uang, lebih dari lumayan.
Jadi dokter benar-benar ”nyeni”
Prakteknya aja pake istilah ngamen
Semua kembali pada keinginan pengamen.
Mau dapat uang? Jelas
Mau menghibur pendengar? Itu beda-beda
Dokter juga begitu
Keinginan utama mau apa? Dapet uang? Atau memberikan pelayanan?
Pasien memberi balasan jasa berupa uang bisa karena senang dan puas
Bisa juga karena terpaksa, yang berujung kecewa
Jadi dokter,
Ngamen yuuk,
Bukan hanya dengan gitar atau krincingan,
Tapi dengan hati...
Lalala..lilili... kricik-kricik...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar