Jatuh cinta pada
manusia.. memang tak kan selamanya manis.. ia bergantian dengan
menggilir rasanya.. Jika saja mencintai itu.. harus selalu tanpa
terluka.. maka tiadalah yang namanya keabadian cinta pula kesejatiannya.. karena ujian bagi keduanya.. adalah luka..
Seringnya yang terjadi adalah.. jiwa kita meluas, ketika cintaberbunga-bunga penuh ceria. Dan hati kita menyempit.. ketika ia
menusukkan duri2nya.. Namun.. sadarkah kita.. suka dukanya cinta itu..
hanya berujung pada satu muara.. bernama AIR MATA.. Apakah ia mengalir
di lekuk wajah.. atau menggerimis di langit hati..
pun berkali-kali cinta dirajut.. jika bukan pada jalinannya.. ia akan terburai. Berulang-ulang cinta di untai.. jika bukan pada
rangkaiannya.. maka ia terurai..
Jika patah.. segera perbaiki
Jika sakit.. segera obati
Patah.. akan bawa kita pada resah.. galau.. dan gundah yang tak sudah-sudah
Sakit.. akan bawa kita pada sedih.. pilu.. dan tangis yang tak habis-habis
Mencintai manusia kan..??
Begitulah rasanya.. Karena ia yang kita cinta.. hanya MANUSIA
Satu waktu.. kita dihadapkan pada cinta.. yang tiangnya.. hanya ada
di tangan kita.. sedang tiang yang satu.. dibawa pergi oleh yang kita
cintai, untuk membangun cinta yang lain.. Lalu, haruskah kita terus
berdiri di tanah cinta yang satu ini.. tidak.. bawa tiang kita pergi..
karena kita berhak.. punya bangunan cinta untuk meneduh jiwa..
Apa yang kita sebut cinta.. adalah penghuni ruang2 hati.. yang kan
hadir.. dan mungkin juga akan pergi.. namun meninggalkan wanginya..
untuk senantiasa kita hirup getarannya..
Cinta bukan getar sesaat.. yang berhias lambang ? tanpa hidup di dua
jiwa.. Ia harus menemukan tempat labuh teristimewa.. bukan dalam
perahu pujian dan rayuan.. bukan pada sentuhan sayang dan luapan rindu
dalam pelukan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar