Jumat, 26 Agustus 2011

TUHAN tahu ::))

Beberapa Hal Yang Dapat Mendorongmu
Untuk Tetap Bertahan !
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya
dari usaha yang sepertinya sia-sia...
Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama
dan hatimu masih terasa pedih...
Tuhan sudah menghitung airmatamu.
 
Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang
menunggu sesuatu dan waktu
serasa berlalu begitu saja...
Tuhan sedang menunggu bersama denganmu.
 
Ketika kau merasa sendirian dan
teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon...
Tuhan selalu berada disampingmu.
Ketika kau pikir bahwa kau sudah
mencoba segalanya dan tidak tahu
hendak berbuat apa lagi...
Tuhan punya jawabannya.
 
Ketika segala sesuatu menjadi tidak
masuk akal dan kau merasa tertekan...
Tuhan dapat menenangkanmu.
Jika tiba-tiba kau dapat melihat
jejak-jejak harapan...
Tuhan sedang berbisik kepadamu.
 
Ketika segala sesuatu berjalan lancar
dan kau merasa ingin mengucap syukur...
Tuhan telah memberkatimu.
Ketika sesuatu yang indah terjadi
Dan kau dipenuhi ketakjuban...
Tuhan telah tersenyum padamu.
 
Ketika kau memiliki tujuan untuk
dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Tuhan sudah membuka matamu dan
memanggilmu dengan namamu.
 
Ingat bahwa dimanapun kau atau
kemanapun kau menghadap...
TUHAN TAHU

20 Berkat

1.Mengapa saya berkata “Saya tidak bisa” jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya (Fil 4:13)?

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”


2. Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Fil 4:19)?

“Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus”


3. Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2 Tim 1:7)?

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”


4. Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu (Rom 12:3)?

“Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing”


5. Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak (Maz 27:1, Dan 11:32)?

“…TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?”

“…tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.”


6. Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh 4:4)?

“Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.”


7. Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya (2 Kor 2:14)?

“ Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.”


8. Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya (1 Kor 1:30; Yak 1:5)?

“ Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.”

“ Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, –yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit–,maka hal itu akan diberikan kepadanya.”


9. Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi (Rat 3:21-23)?

“ Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!“


10. Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya (1 Pet 5:7)?

“ Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”


11. Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita (2 Kor 3:17; Gal 5:1) ?

“Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.”

“ Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.”


12. Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus (Rom 8:1,2) ?

“ Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”


13. Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya (Mat 28:20; Ibr 13:5)?

“…Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

“Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”


14. Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu (Gal 3:13-14) ?

”Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib! Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.”


15. Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan (Fil 4:11) ?

“ Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.“


16. Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21) ?

“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”


17. Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya (Rom 8:31) ?

“ Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”


18. Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita (1 Kor 14:33;2:12)

“ Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera…..Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.”


19. Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya (Rom 8:37)?

“ Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.”


20. Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan (Yoh 16:33)?

“ Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah ! “ (Mazmur 46:11a)

“…Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” 


My Letter for God

Kepada Yth: Tuhan Yesus di Surga

Dengan Hormat...

Tuhan, aku ingin tahu... Mengapa Kau biarkan hal-hal yang tidak adil terjadi di dunia ini? Mengapa aku harus memberikan pipi yang kanan jika ditampar pipi yang kiri ? Mengapa aku harus mencintai musuhku ? Mengapa sepertinya aku harus selalu mengalah walau dirugikan ? Mengapa aku harus bersabar atas banyak hal yang tidak menyenangkan ? Tolong Tuhan, jawab aku biar aku mengerti, karena aku merasa sangat lelah menanggung semua ini.



Reply from Heaven :
 
AnakKu terkasih, tidakkah kau sadari bahwa mataKu selalu tertuju padamu ? Aku tahu saat kau diperlakukan tidak adil. Aku melihat saat air matamu mengalir menahan perasaan jengkel yang tak terucapkan. Aku bahkan ikut merasakan kepedihan hatimu saat kau dikecewakan.
Tapi tahukah kau bahwa Aku semakin mengasihimu saat Aku melihat kau memaafkan orang lain yang menyakitimu dan bukannya membalas keburukan mereka? Dan melihatmu bersabar atas sikap jahat yang tertuju kepadamu membuatKu sangat marah.Aku ijinkan semua itu terjadi supaya kau terlatih makin hari makin sempurna dan menyerupai Aku. Tapi, pada saatnya Aku akan menggantikan semuanya dan memberkatimu sesuai kemuliaan dan kekayaanKu.Aku akan membukakan bagimu pintu-pintu berkat di mana tak ada seorangpun bisa menutupnya. Dan Aku akan memberikan padamu kesempatan-kesempatan emas di mana tak seorang pun bisa mengambilnya.
Dan Aku telah melihat betapa jahatnya perbuatan mereka, dan Aku akan membuat perhitungan dengan mereka yang tak dapat kau bayangkan.
Jadi, anakku janganlah kau berpikir bahwa Aku mengabaikanmu, karena sesungguhnya mataKu ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.

Love, Bapamu-Jesus Christ


Woman's Pray

Lord,
I pray for a man, that will be a part of my life
A man that really loves You more than everything
A man that will take me in the second place of his heart after U
A man that lives not for himself but for U
Face and phsysical attraction isn't important 
The most important is
I want a heart that really loves and thristy of U
and have a desire to be like Jesus

And he must know for whom and for what he lives
So his life isnt useless
Someone that have a wise heart
Not only a smart brain
A man that not only loves me but also respect me
A man that not only can adore me
But can warning me when I'm wrong
A man that loves me not from my beauty but from my heart
A man that can be my best friend in every time and situation
A man that make me feel like a woman when I beside him

I'm not ask a perfect man
But I ask for imperfect man
So I can make him perfect in Your eyes.
A man that need my support for his strength
A man that need my prayer for his life
A man that need my smile to cover his sadness
A man that need my love so he could feel beloved
A man that need me to make his life perfect

And I also ask
Make me to be a woman that can made him proud
Give me a heart that really love You
So I could love him with Your love
Not love him with my love
Give me Your gentle spirit
So my beauty not come from my outside but come from You
Give me Your Hands
That I always able to pray for him
Give me Your eyes
So I could see many good things in him and not the bad one
Give me Your mouth
That fullfil with Your words of wisdom and encourange
So I could support him every day
 Give me Your lips
And I will smile at him every morning

And I want that when finally we meet
Both of us can say
How great Thou Art
that You give me someone that can make my life perfect
I know that You want we meet at the right time
And You will make everything beautiful in Your time
Amen.


_Tuhan Masih Menulis Cerita Cinta_

Relationship



A relationship is like a little flower. You need to nurture it with care and allow it to blossom to see its beauty. No relationship can survive without joint efforts of both the partners. However, most people get confused on what they should be doing to help the bond between them and their partner grow strong. Here are some ways to strengthen your relationship.
  • 1. Trust one another
Trusting one another is a basic requirement for every relationship. Trust is a key ingredient for any healthy relationship and without trust, a relationship has no base at all. Despite the world accusing your partner of anything, you should be strong enough to identify, connect and most importantly trust your partner so much that he/she never feels lonely even when the world turns its back. Without trust, there would always be a situation wherein you would find either partner having a doubt about the other one. The constant doubt and suspicion would deepen the cracks in a healthy relationship and ultimately result in a split.
  • 2. Accept flaws
You must understand that every person on this planet has its positive and negative attributes and your partner is no exception to this rule. Accepting each other’s flaws and mistakes is something that helps you strengthen your bond among yourselves and build a strong and lasting relationship. When you know each other’s positive and negative qualities, it helps the two of you adjust better with each other. Also, when the mistakes are accepted, there is lesser chance that you will constantly criticize your partner about them. Thus, knowing these little things and dealing with them in the course of life is the most effective solution that would help strengthen your bond with your partner.
  • 3. Respect each other
Respect is another aspect of a relationship that cannot be ignored. It is only when you respect one another will the world respect your relationship. Respect is not something that happens overnight. You need to work hard to gain your partner’s respect. When you respect your partner, you place him/her a notch above the rest which in turn makes your partner feel special and results in strengthening your relationship.
  • 4. Give each other space
When couples lose their space in a relationship, they tend to suffocate and ultimately break away from the relationship. Giving each other space to lead lives separate from one another is vital in a relationship. Space means giving each other time to retain individuality and fully trust each other. Space would keep the two you apart for some time yet bind you closer in the relationship.
  • 5. Break predictability
Predictability can act as a silent killer in a relationship. When everything about your relationship is known and out in the open, it gives boredom the scope of creeping in and ruining things. Predictability must be avoided by the two of you. Give occasional surprises to one another by breaking away from routine. Make ways for regular getaways to unexplored places. If nothing, walk down the street right after dinner to get ice-cream. Breaking away from routine is a big stress buster and enhances any relationship for the better.
  • 6. Indulge in activities together
Togetherness can do wonders for a relationship. Being together and trying out new things can be a fun way to spice up your relationship. Whether it is learning a new form of dance or trying to cook a new dish, do these activities together. In the busy schedule of the present lifestyle, seldom do couples get a chance to spend quality time together. The mantra should be to make every moment a memorable one when you are together. This will keep you close to one another and erase any possible chance of boredom in the relationship.
  • 7. Forgive and forget
If you keep holding on to something wrong that your partner must have done, you might end up turning the relationship sour. Rather than holding the feeling, the approach should be to talk to him/her at the right time and then forgive and forget the entire incident. If you can forgive your partner and move on in life, you show to them that nothing is more important to you than the two of being together and this in turn would make sure that the mistake is never repeated again.


  • 8. Keep the spark alive
You need to do very simple things to make sure that your partner wants to keep coming back for more. The romance should always be kept alive between you and your partner otherwise both of you will begin feeling that the love between the two of you is vanishing. Small things go a long way when done in the right manner. Go an extra mile to ensure that your partner feels special. Indulge in love making more frequently. Make your partner your prime focus and make sure that you work accordingly. You would be able to see the change in almost no time.
  • 9. Accept changes
It is rightly said that change is the only thing that remains constant in life. With time, every person has to cope with certain changes. These changes may be both physical as well as emotional. Individuals themselves grapple to cope up with these changes and would find it even more difficult if their partner cannot accept them for who they are. You need to remember that change is a way of life and this change may not be to your partner’s choice. They would need your support and you should constantly assure them that no matter what happens, you still love them for who they are. When a couple accepts these changes together, it makes the bond among them stronger.
  • 10. Be a team
During every phase, life will be more enjoyable if you work together as a team. If you come across a problem,try and solve it together instead of putting the load on one person. When you know you can count on one another, you have a strong mental connect and a feeling that you are not alone there is someone to support you in times of crisis. Also when you team up together to battle the challenges of daily life, problems will become more bearable as you know you have your partner around to help you.

These little things do not take much of time and they are worth the effort. At the end of the day, if your partner is happy, you will also feel a sense of contentment with your relationship.

Four things you cannot recover



Sebuah Batu... setelah lemparan ke laut

Ucapan... setelah keluar dari bibir kita...

Kesempatan...setelah ia hilang...

Waktu...setelah berlalu...

Did Anyone Ever Tell You
Just How Special You Are
The Light that You Emit
Might even Light a Star

Did Anyone Ever Tell You
How Important You Make Others Feel.

Somebody out here is Smiling,
Because of something you said or something you did!

And always remember that GOD will always be with us

Matthew 19:26
But Jesus beheld them, and said unto them, With men this is impossible; but with God all things are possible.

MERELAKAN

Merelakan tidak berarti melupakan, tidak memikirkan atau tidak mengacuhkan. Ia tidak meninggalkan perasaan marah, cemburu ataupun sesal. Merelakan tidak berarti menang, dan tidak pula kalah. Ia bukan tentang harga diri dan bukan juga tentang kesan yang ditimbulkan. Ia tidak terobsesi ataupun tenggelam dalam masa lalu.

Merelakan bukan berarti membendung kenangan atau memikirkan hal-hal yang sudah lewat. Ia tidak meninggalkan kekosongan, sakit hati, atau kesedihan. Ia tidak berarti pasrah ataupun menyerah.

Merelakan tidak sama dengan kehilangan, dan jelas bukan kekalahan. Merelakan berarti bisa menyimpan kenangan, tapi juga bisa melanjutkan kehidupan dan mengatasinya, berpikir terbuka dan yakin akan masa depan. Merelakan berarti menerima, belajar, menarik pengalaman, dan terus bertumbuh. Merelakan berarti merasa bersyukur atas segala pengalaman yang membuatmu tertawa, menangis, dan berkembang. Ia berkaitan dengan segala yang kau miliki saat ini, di masa lalu, dan yang akan segera kau miliki kelak.

Merelakan berarti mempunyai keberanian untuk menerima perubahan dan kekuatan untuk terus berjalan. Merelakan berarti menuju kedewasaan; menyadari bahwa kadang kala hati ini bisa menjadi obat yang paling ampuh. Merelakan berarti membuka pintu, dan membebaskan diri sendiri.

Aku sudah belajar

Aku sudah belajar bahwa
Tidak selamanya hidup ini indah
Kadang Tuhan mengizinkan aku melalui lembah derita
Tetapi aku tahu bahwa Ia tidak pernah meninggalkanku
Sebab itu aku akan selalu bergembira

Aku sudah belajar bahwa
Tidak semua yang kuharapkan akan menjadi kenyataan
Kadang Tuhan membelokkan rencanaku
Tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik dari apa yang kurencanakan
Sebab itu aku akan selalu bergembira

Aku sudah belajar bahwa
Pencobaan itu pasti datang di dalam hidupku
Dan aku tidak mungkin berkata, "Tidak Tuhan!"
Karena aku tahu bahwa itu tidak melampaui kekuatanku
Sebab itu aku akan selalu bergembira

Aku sudah belajar bahwa
Tidak ada kejadian yang harus disesali dan ditangisi
Karena semua rancanganNya indah bagiku
Maka aku akan bersyukur dan bergembira di dalam segala perkara
Karena bergembira adalah resep jitu yang aku dapatkan dari firmanNya.

Rabu, 24 Agustus 2011

A Love Story

Humm.. sepertinya kisah hari ini bakalan rada dalem..
sy punya cerita tentang seorang gadis yang mencintai kekasihnya.
Mereka dipisahkan oleh pulau, lautan dan waktu.

Tahun pertama, komunikasi sangat baik. Hubungan mereka fine2 aja walopun kadang2 ada pertengkaran kecil.
Tahun berikutnya komunikasi mulai berkurang intensitasnya.. tapi mereka berusaha untuk tetap percaya satu sama lain
Tahun berikutnya lagi, sang gadis mulai sulit untuk menghubungi kekasihnya. Ponsel kerap dimatikan, telepon ke rumahpun sering tidak disampaikan (kata cowoknya sih..)
Setiap fasilitas yang selama ini mereka gunakan untuk berkomunikasi serasa bagaikan benda yang tidak memiliki fungsi apa2 lagi.
Ia hanya bisa menangis dan menangis. Tenggelam dalam kecemburuan dan kecurigaan akan pengkhianatan. Tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa selain memaksakan diri untuk percaya kalo semuanya baik2 aja.
Tahun berikutnya, masih tetap sama, hanya saja, sang gadis sudah lelah dengan keadaan ini. Ia mulai membiasakan untuk nggak terlalu mikirin masalah 'mereka'.Komunikasi antar mereka pun tinggal basa-basi, dan dia udah nggak ambil pusing dengan ke'basa-basian itu.
Pada saat yang sama, beberapa pria silih berganti mencoba mendekati. Tetapi sang gadis tidak menggubris. Ia berpegang kuat pada komitmennya. Ia takut akan karma yang akan dihadapi jika ia mengkhianati kekasihnya, walaupun ia sendiri bingung dengan perasaannya sekarang.
Tahun berikutnya lagi, sang gadis sudah mulai menikmati kehidupannya. Menikmati pekerjaannya, menikmati hari-harinya tanpa peduli pada sang kekasih.
Ia tidak peduli apakah sang kekasih akan menghubunginya atau tidak, tidak peduli apakah sang kekasih masih mengkhawatirkan dirinya atau tidak, tidak peduli kemana hubungan ini akan berakhir. Ia sudah lelah.
Tetapi lagi-lagi ia tetap menutup diri untuk pria manapun, karena ia tidak mau memulai untuk mengkhianati janji mereka.
Beberapa waktu berlalu tanpa ada komunikasi lagi diantara mereka. Benar2 tanpa komunikasi.
Tiba-tiba suatu waktu, sang kekasih menghubunginya.

!!Hanya menanyakan kabar!!

Saat itu, sang gadis menyadari kalo dia udah ngga punya rasa apa2 lagi pada kekasihnya itu. Ngga ada lagi getaran seperti saat mereka bersama dulu.
Ngga ada lagi bahagia yang terpancar setelah sang kekasih menelepon, seperti yang dulu ia rasakan.
Biasa deh poko'nya. Kayak udah mati rasa gitu.
Tetapi sang gadis tidak menyadari kalo telepon itu adalah telepon terakhir dari sang kekasih.

Waktu berlalu..

Pada satu kesempatan, ia bertemu dengan orang-orang dari masa lalunya.
Orang-orang yang mengetahui betapa mereka dulu saling mencintai.
Dan dari orang2 tersebut pula sang gadis mengetahui bahwa kekasihnya telah menikah dengan wanita lain.
Ia terkejut, tapi tidak cemburu.
Ia kecewa, tapi bukan karena dikhianati.
Ia kecewa telah mencintai pria yang sama sekali ngga' gentle. Yang nggak berani memberikan kejelasan hubungan mereka.
Ia menyesal, telah mempercayakan hatinya pada pria ini.
Dan pada akhirnya ia mengetahui, telepon terakhir dari sang kekasih, adalah malam terakhir sang kekasih melajang, karena esoknya sang kekasih menikah.

Lady In Waiting :)

Tau nggak sih lo, masa lajang itu sebenarnya adalah masa yang paling enak untuk melatih dan membentuk diri lo menjadi seorang wanita sejati. Sayangnya seringkali wanita lajang lebih memilih untuk menghabiskan waktunya mengeluh dan meratapi keadaannya. Padahal banyak hal yang bisa dilakukan selagi belum terikat. Kenapa nggak mencoba menghabiskan lebih banyak waktu yang berkualitas di dalam Firman? Itu lebih berguna daripada menghabiskan waktu untuk memikirkan bagaimana cara memikat pria berpotensi (hihihi.. paraaahh..)

Tau nggak sih lo, Ruth (baca Ruth pasal 2 yah..) nggak pernah sedikitpun berusaha memikat Boas. Dia hanya setia pada Allah. Walaupun mertuanya udah nyuruh dia pulang kembali ke bangsanya (dan berarti kembali ke ilah-nya) dia malah berkeras ikut ke Moab, bangsa mertuanya, yang menyembah Allah dan setia melakukan bagiannya di sana. Ruth nggak pernah ‘ngeh’ tuh kalo ada cowok seganteng, setajir, sesempurna Boas yang ternyata udah Tuhan gerakkan hatinya untuk mendekati Ruth.

Tau nggak sih lo, seorang wanita lebih baik memaksimalkan aset yang nonfisik daripada aset fisik. Kulit yang cantik, rambut yang indah, tubuh yang langsing adalah anugerah dari Tuhan yang patut untuk disyukuri. Tapi kalo sampai ngabisin waktu buat me-maintain semua itu, sia-sia banget tau.. Proses degenerasi akan terjadi dan terus berlanjut sampai kita tutup usia dan keindahannya akan semakin menghilang. Tapi aset non fisik seperti karakter dan kebiasaan yang baik nggak akan hilang sampai kita tua. Jadi memang lebih baik waktunya diabisin untuk mengasah karakter dan kebiasaan. Semakin tua, keindahannya akan semakin terlihat.

Tau nggak sih lo, kalo ada cowok yang bersikap baik, itu bukan berarti dia suka (nggak kaget kan? hehe..) Dia hanya bersikap selayaknya seorang pria. Gentle. Sayangnya banyak cewek yang salah mengartikan sikap mereka karena terlalu banyak dipengaruhi film-film Hollywood yang mereka tonton. Dan kacaunya lagi, cowok-cowok itu kadang nggak sadar apa yang mereka lakukan, karena memang secara natural mereka begitu. Hmmhh.. cape deehh..

Tau nggak sih lo, tugas cewek itu menunggu. Baca Ruth 3 : 18 deh.. “Duduk sajalah, menanti, anakku, sampai engkau mengetahui bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga”. Siapa yang harus menunggu? Wanita. Siapa yang tidak akan berhenti? Pria. Tuhan pasti akan kasih kekuatan buat pria untuk tidak berhenti berusaha jika hal itu memang kehendakNya. Pastinya Tuhan juga kasih kekuatan kepada wanita untuk menunggu sampai pada waktu yang sudah ditentukanNya. Sweet banget yah.. heheh.. :p

Tau nggak sih lo, seringkali teman-teman cewek nggak bisa jadi pendengar yang baik. Ketika ada cowok yang lagi deket, komentar yang seringkali keluar adalah “mungkin dia adalah Boas-mu” (jadi inget film He’s just not that in to you, hehe..) Mungkin dia nggak sadar kalau dia baru saja menjerumuskan sahabatnya ke dalam sebuah fantasi yang berpotensi menghancurkan di kemudian hari (Wow..) Akan lebih baik jika si pendengar meresponi dengan turut bersukacita sambil mengingatkan sahabatnya untuk menyerahkan mimpinya kepada Tuhan dan tidak mendahului Tuhan di dalam harapan-harapannya.

Dokter itu Profesi mulia???

Dokter adalah profesi yang mulia.

Benarkah? Bagaimana dengan guru, pilot, satpam, polisi, pendeta, petugas pemadam kebakaran, hakim, tukang sapu jalan, tukang becak?

Iya, karena dokter menyembuhkan orang sakit.

Dan guru mendidik, pilot menerbangkan pesawat, satpam menjaga keamanan.

Tapi dokter itu hebat, yang dikerjakan itu manusia. Manusia sakit bisa jadi sembuh.

Kesembuhan itu datangnya dari Tuhan, dokter cuma alat. Alat yang cukup beruntung karena bisa mendapatkan uang dari suatu hal yang di luar kuasanya.

Tapi dia periksa-periksa kok.. mengumpulkan data, menganalisa dan menyimpulkan diagnosis, memberikan terapi berdasarkan diagnosisnya. Itu kan berarti dokternya kerja. Mikir juga. Dia dibayar untuk itu.

Sembuh gak?

Sembuh. Tapi ada juga yang nggak. Cocok-cocokan kan itu..

Karena bukan dokter yang memberikan kesembuhan. Mereka hanya alat. Tuhan menganugerahkan mereka kemampuan untuk memahami keajaiban tubuh manusia, mahakarya-Nya yang amat sempurna. Dia yang memberikan dokter kemampuan untuk berpikir, menganalisa dan memutuskan apa yang harus dilakukan terhadap ciptaan Tuhan yang sedang sakit itu. Dia yang memberikan kesembuhan. Dokter hanya ALAT-Nya

Kalo gitu kita nggak perlu dokter dong.

Terserah. Kalo merasa mampu mengartikan bahasa Tuhan :) Udah dikasih jalan yang gampang kok. Tuhan berkarya di dalam pikiran seorang Dokter, yang sebelumnya telah dianugerahkanNya kemampuan untuk memahami keajaiban tubuh manusia. Karya itu diwujudkanNya dalam bentuk rencana terapi yang akan diberikan, termasuk obat-obatan dan edukasi medis.

Kalo gitu kan harusnya dokter gak perlu dibayar

Iya juga yah.. Tapi yang namanya alat kan perlu perawatan. Apalagi ini wujudnya manusia. Bisa mati kalo nggak dikasih makan. Bisa ngaco pemikirannya kalo nggak di-update ilmunya. Profesi lain juga sebenernya alat Tuhan kok. Sama aja kan..

Selasa, 23 Agustus 2011

IT'S LIFE

Maybe God wants us to meet a few wrong people before meeting the right 
one, So that when we finally meet the right person, we will know how to 
be grateful for that gift. When the door of happiness closes, another 
opens, but often times we look so long at the closed door that we don't 
see the one, which has been opened for us..

Its true that we don't know what we've got until we lose it, but it's 
also true that we don't know what we've been missing until it arrives.. 
Giving someone all your love is never an assurance that they'll love 
you BACK! Don't expect love in return; just wait for it to grow in their 
heart, but if it doesn't be content it grew in yours.. It takes only a 
minute to get a crush on someone,an hour to like someone, and a day to 
love someone, but it takes a lifetime to forget someone. Don't go for 
looks, they can deceive, don't go for wealth, even that fades away..Go 
for someone who makes you smile because it only takes a smile that make 
a dark day seem bright..Find the one that makes your heart smile..

There are moments in life when you miss someone so much that you just 
want to pick them from your dreams and hug them for real! Dream what you 
want to dream; go where you want to go; because you have only one life 
and one chance to do all the things you want to do..May you have enough 
happiness to make you sweet, enough trials to make you strong , enough 
sorrow to keep you human,and enough hope to make you happy..

Always put yourself in others shoes. If you feel that it hurts you. It 
probably hurts the other person too. The happiest of people don't 
necessarily have the best of everything they just make the most of 
everything that comes along their way..Happiness lies for those who cry those 
who hurt, those who have searched, and those who have tried, for only 
they can appreciate the importance of people who have touched their 
lives..

Love begins with a smile, grows with a kiss, and ends with a tear..The 
brightest future will always be based on a forgotten past..You can'tgo 
on well in life until you let go of your past failures and 
heartaches..When you were born, you were born crying and everyone around you was 
smiling..Live your life so that when you die, you're the one smiling and 
everyone around you is crying....

Dokter Juga Manusia

Sudah menjadi suratan seorang dokter untuk dianggap sebagai dewa. Dokter adalah makhluk Tuhan yang tercipta untuk menolong sesama, dokter adalah malaikat yang tidak boleh melakukan kesalahan, dokter adalah penyembuh, bahkan dokter dianggap sebagai penyebab hidup atau matinya seseorang. Tapi mungkin tidak banyak yang sadar bahwa dokter juga manusia yang bisa lelah, dokter adalah juga seperti manusia umumnya yang bisa melakukan kesalahan, dokter hanyalah manusia yang disumpah untuk melakukan yang terbaik sesuai kemampuannya dan bukan bersumpah untuk menjadi sempurna.
Waktu Praktek Koass di RS pernah sedang kebanjiran pasien yang datang tidak ada hentinya malam itu. Seorang pasien datang dengan keadaan sangat parah sehingga Kita merasa perlu melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) yang tentu harus menekan dada sang pasien, namun sayang pasien tersebut tidak tertolong dan dia meninggal dunia. Tahukah apa yang dihadapi selanjutnya? tim medis gak bisa pulang setelah shift usai karena ditunggu keluarga korban tersebut.mau marah-marah. Mereka merasa meninggalnya korban adalah akibat tindakan yang diberikan dokter.karena mereka melihat saat dilakukan resusitasi jantung paru, dada pasien di tekan2...which is memang begitu caranya melakukan RJPO.

Mungkin ada baiknya masyarakat tahu kalau ada dokter yang terserang penyakit TBC hanya karena telah menangani pasien TBC, atau dokter yang terkena malaria cerebral setelah ditugaskan di daerah endemik malaria. Seorang dokter muda meninggal dunia karena pecah pembuluh darahnya setelah jaga di Rumah Sakit tanpa tidur yang merupakan hak dasar bahkan untuk seorang bayi. Tahukah masyarakat bahwa dokter itu juga bisa lelah, bisa salah, bisa lalai, dan memang manusia seperti hakim yang tidak selalu benar membuat keputusan, seperti polisi yang bisa salah tangkap, seperti pengusaha yang bisa salah perhitungan, seperti guru yang tidak selalu benar, atau bahkan seorang peneliti yang menjadi benar setelah ribuan kesalahan, toh kebanyakan dari merekapun berurusan dengan manusia ?

Lihat bagaimana pekerjaan ini adalah pekerjaan yang paling beresiko dan dihantui orang hukum. Pekerjaan ini adalah pekerjaan tanpa asuransi proteksi untuk semua resikonya namun obyek hukum yang empuk untuk dicari kesalahannya oleh pengacara. Tidakkah orang tahu kalau ilmu kedokteran adalah seni sehingga tidak seperti matematika yang hasilnya pasti. Ilmu kedokteran bukan ilmu fisika yang rumusnya tetap dan konstan. Ilmu kedokteran bukan seperti kimia yang hasil akhirnya pasti. Ini adalah seni yang bisa memandang obyek dari cara-cara yang berbeda, penanganan yang berbeda dengan tujuan yang sama : memberi yang terbaik untuk mengurangi kesakitan pasien sesuai dengan keilmuannya.

Jadi, Apakah masih ada yang mau menjadi dokter ?
Untuk menjadi dokter, rata-rata mahasiswa menghabiskan waktu 5tahun lamanya, jika mereka lanjutkan dengan spesialis yang rata-rata menghabiskan 4-5 tahun, total waktu pendidikannya adalah 10 tahun, setelah itu dokter harus membuat Surat Izin Praktek yang sebelumnya harus lulus ujian kompetensi dan seandainya tidak lulus, mereka harus menunggu 3-6 bulan kemudian untuk ujian kembali. Setelah lulus, surat izin dikantongi kira-kira 6 bulan kemudian. Belum cukup menarik nafas, masih ditambah PTT selama 3 tahun. Bisa kita bayangkan betapa berbelit dan lamanya seorang dokter dari lulus sampai kemudian bisa praktek dan memperoleh penghasilan. Dari segi pendanaan pendidikan sekolah kedokteran terkenal dengan pendanaan yang paling besar, bahkan kini angka 200 juta rupiah untuk uang masuk adalah harga bandrol yang dianggap normal, belum dengan SPP 3-12 juta rupiah persemester ditambah 100-250 ribu per Satuan Kredit Semester (SKS) juga merupakan angka fantastis untuk orang kebanyakan. Kita tidak bisa naif menuntut dokter untuk bekerja sepenuh hati sedangkan hak mereka tidak terpenuhi.

Ada beberapa kasus yang menyeret dokter ke meja hijau dan akhirnya harus menjadi terpidana karena salah mendiagnosa. Ini sudah sering kita dengar, akan tetapi seberapa sering kita mendengar seorang hakim yang kemudian diperkarakan karena menjebloskan seseorang ke penjara dan kemudian hari diketahui bahwa ternyata orang tersebut tidak bersalah. Sekali lagi hukum dibuat dengan standar ganda dan memojokkan profesi dokter. Selain sebagai makhluk sosial, dokter juga makhluk individu yang memiliki kepentingan pribadi, yah.. Dokter juga manusia. Belum lagi posisi dokter yang selalu dipojokkan oleh masyarakat ketika merasa tidak mendapat pelayanan yang optimal di rumah sakit, padahal sistemlah yang menyebabkan keadaan tersebut terjadi.

Tidak semua dokter berasal dari keluarga yang mapan, tidak semua dokter memiliki klinik dan tidak semua dokter dapat melanjutkan ke sekolah spesialisasi, tapi semua orang tua dokter mengharapkan anaknya kerja dengan tenang dan gaji yang layak.

Mulai sekarang tampaknya pemerintah benar-benar harus bijak menyikapi riak yang terjadi di masyarakat, riak yang sebenarnya disadari betul oleh pemerintah tapi begitu lambat direspon. Jangankan dengan tulisan bahkan sebuah demo besar sekalipun. Kita semua sadar bahwa setiap dari kita memegang peranan vital masing-masing dalam memberi kontribusi bagi bangsa dan negara. Mungkin setelah ini kita tidak patut lagi bertanya kenapa harga konsultasi seorang dokter begitu mahal, kenapa harga obat meningkat, kenapa pelayanan dokter tidak begitu optimal dan mengapa sering terjadi malpraktik.

Karena dokter selalu dituntut untuk manusiawi ketika kita berbicara tentang kewajibannya, tapi tidak dianggap manusia ketika menuntut haknya.

Rabu, 17 Agustus 2011

Jodoh di tangan Tuhan :)

Jam 3.15 pagi. Waktu itu kami sedang menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan ujian. Ujiannya si Inyong. Saya membantu membuat profil pasien yang akan diujikan karena segalanya belum selesai untuk Inyong, dan saya sudah menyelesaikan semua, termasuk ujian di hari sebelumnya. Senang karena ketiganya. Yap! Saya sudah ujian, diminta tolong membantu dan akan ditraktir lobster setelah Inyong ujian. hehe!
Suasana belajar yang nyaman bagi Inyong adalah musik House yang keras, diikuti dengan suaranya sendiri yang bernyanyi lagu Rock, makanan yang banyak dan cappuccino dari convenient store. Ditambah kamar yang dingin dan apek, bau rokok. Sepertinya penghuninya merokok saat AC dinyalakan. Sedentary life! Buat saya, suasana itu pas saat sedang males mikir.
Tiba-tiba Inyong yang berdendang lagu Pelan-Pelan Saja di tengah alunan musik David Guetta nyeletuk,  Nasd,kemaren-kemaren kita ngapain aja ya? Kok bisa-bisanya suka sama cowok kayak begitu?”.
Saya  yang sedang menulis profil pasien ujian agak sepet dengernya, “Maksod loh Nyong? udah pagi nih, cepetan ngafalin sana,  lo kan jam 9 ujian”
Dentuman musik house masih berlangsung, saya terdiam sebentar.
“Yah, mungkin ga jodoh lah kita. Ntar pasti dikasi yang lebih baik, amin ya oloh…. hehehe!”, saya berkata keras-keras supaya dapat mengalahkan suara musik, tapi asal.
“Amen amen amen…! hahaha!”, dia nyahut dari arah meja rias. Dia suka belajar di sana karena  ada cerminnya, sambil menemukan komedo di hidungnya.
Kita berdua lalu tertawa. Mungkin tetangga kos saat itu tidak bisa membedakan antara tertawa busuk manusia dan kuntilanak.
Tapi put…. gue rasa kita lebih banyak punya jodoh. Jadi kita dikasi Tuhan beberapa, untuk diuji coba, supaya kita tau aja mana yang cocok buat kita. Tuhan tau kali kita pemilih yang baik. Mungkin yang dikasi satu jodoh itu ga beruntung, mereka juga belum tentu nemu yang bagus, cuma terlanjur nikah sama mereka karena ga ada pilihan lain dan ga menikmati serunya berpetualang, hahaha!”, Inyong tiba-tiba nyerocos, bukannya belajar buat ujian.
“Hehhh?? iya kali…..”. Saya tidak begitu memperhatikan omongannya. Tapi cuma pura-pura.
Dia terlihat berpikir sebentar, lalu melanjutkan menghafalkan materi untuk wawancara ujiannya. Saya mengerjakan profil pasien yang berlembar-lembar supaya dia sukses ujian besok. Dia kembali menyanyikan lagu rock yang lain, sementara alunan musik David Guetta berubah jadi Lady Gaga.
Kadang Inyong begitu menyebalkan. Dia baru bergerak saat suasana sudah genting. Dia selalu menyuruh saya memilih untuk semua tempat yang akan kita kunjungi. Dia suka kata “Terserah ello Nad,gue ngikut aja… hehe!”. Dia ga pernah bisa belajar bareng saya karena suasana belajar idealnya begitu aneh buat saya.
Tapi itulah kenapa saya suka sekali dengan Inyong. Ambang stresnya yang sangat tinggi membuat ketegangan saya hilang. Dia juga tahu saya lebih suka memilih sendiri daripada dipilihkan. Dia tidak pernah merasa memiliki sesuatu. Yang terakhir, dia menerima semua pengalaman sebagai hadiah walaupun caranya sinting, sedangkan saya mengingkari pernah mempunyai pengalaman yang menyakitkan dengan berpura-pura tidak apa-apa.  Dia kemudian mengajak saya keluar dari jaman purbakala, melewati lorong waktu untuk melihat masa depan yang seru.Thank's Inyong :)
Pertengahan bulan 6,saya menjalani rutinitas sebagai seorang Coass alias Dokter Muda,,, masa-masa itu adalah masa yang paling indah yang pernah kualami selama perjalanan pendidikanku hingga saat ini....

Coass,, itu sebutan bagi kami,, mahasiswa kedokteran yang telah menyelesaikan kuliah di fakultas,, dan mendapat gelar S.Ked ( Sarjana Kedokteran) di belakang nama kami, dan kemudian melanjutkan pendidikan profesi di RS....

Saya masih ingat, duluuuu sebelum memulai aktivitas sebagai seorang coass, salah seorang senior mengatakan padaku " Welcome to the jungle ".... heeeeemmm "jungle???" tanyaku dalam hati...
Menurutku saat itu,,, seniorku terlalu hiperbola,,, begitukah menyiksanyakah dunia coass ???
"yaaaah mari kita buktikan !!! " kataku dalam hatiii....

Belum lama menjalani rutinitas sebagai coass,,, saat itu saya kemudian menyadari realita bahwa dunia coass memang sangat berbeda dengan dunia perkuliahan,,, bedanya apa, mari kita sebut satu per satu ....
1. Dunia coass, kami bebas memilih bagian apa yang ingin kami selesaikan terlebih dahulu, sedangkan saat kuliah dulu, blok/sistem sudah ditentukan, mau tidak mau harus diikuti.
2. Dunia coass, ada yang namanya "JAGA",,, sedangkan saat kuliah dulu abis selesai kuliah, bisa langsung pulang, besok baru kuliah lagi.
3. Dunia coass, tidak datang sehari tanpa keterangan bisa menjadi masalah besar, tapi saat kuliah dulu, tidak sampe bikin masalah, nitip absen sah-sah saja, apalagi absensi waktu kuliah bisa dibilang tidak diperhitungkan...
4. Dunia coass, menuntut kami untuk pandai-pandai membagi waktu,,, antara membaca buku, bikin referat, bikin status pasien, jaga plus follow up-nya, belum lagi kalau ada diskusi-diskusi dengan supervisor yang berada di negeri entah berantah maksudnya harus didatangi di tempat praktek atau dimanapun mereka bisa memberi diskusi,, heeeem ribet kan,,, sedangkan saat kuliah dulu kami cuma datang, dengar kuliah, dan pulang.... tugas ada siih tapi tdk seberapa...
5. Dunia coass, bisa sampai membuat kami tidur di lantai yang dingin, bersempit-sempit ria, atau tidur duduk di kursi bahkan bisa sampai tidak tidur sama sekali,,, sedangkan saat kuliah dulu, secapek-capeknya di kampus, pasti malamnya bisa tidur enak...
6. Dunia coass, kalau mau ujian, pengujinya diundi, ada juga bagian yang pengujinya dipilihkan, tapi yang paling menyebalkan niih kalau ada teman yang di'request",,, enak benner diaaaa,,, untung baek kalo kami diundi terus dapat penguji "malaikat" juga, tapi kalau dapat "pencabut nyawa",, ckckckck,, serasa mau menangis 7 hari 7 malam,,,, tapiii yah gitu deh mau tidak mau harus tetap dihadapi... sedangkan saat kuliah dulu, ujiannya kan tertulis, semua soal yang harus kami kerjakan itu sama... jadi "dumba-dumba"nya semua mahasiswa samaaaaa jugaaa...
7. Dunia coass, bisa saja harus datang ke RS jam 06.00 pagi,, gara-gara harus cepet follow-up pasien, biasanya sih ini berlaku kalo lagi statse di bagian yg tingkat GG ( gaduh gelisah) nya sangat tinggi,,,, sedangkan saat kuliah dulu rata-rata ke kampus jam 07.30...
8. Dunia coass, banyak kebiasaan baru muncul contohnya niih diskusi tengah malam, dorong pasien tengah malam, terima pasien baru tengah malam, ikut operasi tengah malam, ujung-ujungnya jam makan malam pun bergeser menjadi makan tengah malam,,, sedangkan saat kuliah dulu,,, bisa dibilang hidup lumayan teratur...
9. Dunia coass, harus terbiasa tidur pakai pakaian lengkap, sedangkan saat kuliah dulu, pasti tiap malam tidur pakai piyama dooong,, secara tidur di kamar sendiri...
10. Dunia coass, penyakit baru muncul : seperti Gastritis dan Anemia,,, sedangkan saat kuliah dulu, tidak sampe bikin Gastritis dan Anemia... heeeemmmm....

Pokoknya memang banyak perbedaannya,, mungkin 10 poin di atas ( bahkan bisa lebih ) yang membuat senior mengibaratkan dunia coass itu sebagai "jungle"....

Tapiiiiiiiii.....
karena lika-liku itulaaaaah,,,
hingga dunia coass itu menjadi momen yang sangat mengesankan
Begitulah,,,
Dunia Coass,, memang penuh lika-liku....
Life must go on guys,,,
Kapan jadi dokternya, kalo mau coass teruuuuus.... !!!!

Selasa, 16 Agustus 2011

Sandal Jepit dan Profesionalisme Dokter

Semua bermula dari sebuah berita berjudul, “Bila Warga Mulai Gerah Lihat Ulah Dokter Muda Bekerja dengan Sandal Jepit. Aturan Internal Lemah, Ikuti Jejak Senior“, yang dimuat di salah satu surat kabar.
Bila Warga Mulai Gerah Lihat Ulah Dokter Muda Bekerja dengan Sandal Jepit. Aturan Internal Lemah, Ikuti Jejak Senior
Tak banyak yang memperhatikan, bagaimana dokter-dokter muda di sejumlah rumah sakit milik pemerintah bekerja. Hampir setiap hari, para dokter yang bertugas menangani pasien ini bekerja hanya mengenakan sandal. Meski jarang yang protes, ternyata perilaku tidak sedap dipandang mata ini membuat gerah beberapa warga pengunjung rumah sakit.
Percayalah, saat bekerja dokter dan dokter muda tidak hanya mengenakan sandal. Mereka juga mengenakan baju dan celana kok. Hehe… *santai dulu donk biar ga terlalu serius dot com*. Sandal (jepit) digunakan saat tugas jaga (biasanya setelah jam 1 siang), itu pun dengan baju jaga. Jadi jangan pikir di poliklinik atau UGD kami menggunakan jas putih, celana panjang, dan sandal jepit *ga matching dunk!*
IDEALNYA, instansi pelayanan masyarakat berbasis jasa harus mengedepankan profesionalisme dalam memberi pelayanan.  Profesionalisme sendiri diyakini tidak hanya didasarkan pada kualitas pekerjaan yang dijalani, termasuk semua aspek pendukung. Salah satunya penampilan. Sayangnya, standarisasi ini tidak dipegang sepenuhnya oleh kalangan dokter di hampir semua rumah sakit milik pemerintah.
Tidak hanya di instansi pelayanan masyarakat, semua pekerjaan harus mengedepankan profesionalisme. Dokter, Polisi, Guru, Artis, Pelukis, juga Wartawan. Memang penampilan penting, tapi bukan segalanya. Polisi adalah salah satu pelayan masyarakat. Tugas mereka berat dan mereka tidak selalu harus menggunakan baju kebesaran dalam setiap tugas-tugas mereka. Ada kalanya mereka menggunakan baju santai dalam tugasnya. Haruskah semua Polisi berpenampilan menarik seperti Briptu Norman atau Briptu Eka Frestya?
Tengok saja perilaku puluhan dokter dan dokter co-ass (dokter magang) yang bertugas di RS Sanglah. Bila diperhatikan, setiap bertugas, para dokter di rumah sakit terbesar di Bali ini melayani pasien alakadarnya. Mau bukti? Perhatikan saja penampilan mereka, terutama dari alas kaki. Saat berada di ruang perawatan, IRD misalnya, sulit dibedakan antara ruang perawatan dengan toilet umum.
Ya Tuhan… Karena kami bersandal jepit dijadikan bukti bahwa kami melayani pasien alakadarnya? Hubungan dengan toilet ini apa pula? Apakah orang bersandal jepit hanya ke toilet?
Lalu… sulit membedakan IRD dan toilet umum? Yang benar saja!!! Pernah lihat toilet yang ada selang oksigennya?
Lho, kok bisa? Seperti sudah diajarkan turun-temurun, para dokter yang bertugas, termasuk dokter magang yang hanya berperan sebagai “tukang suruh” dokter berpenampilan ala pengunjung toilet. Hampir semua dari mereka hanya mengenakan sandal selama di areal rumah sakit, baik di saat jam istirahat makan, ke toilet, maupun di ruang perawatan saat menangani pasien. Parahnya, tidak sedikit diantaranya yang mengenakan sandal jepit murahan yang biasa ditemukan di toilet-toilet umum.
Izinkan saya menghela nafas sejenak…
Saya bingung, “berpenampilan ala pengunjung toilet?”. Adakah penampilan khusus untuk ke toilet?!! Kalau saya sih, misalnya lagi di mall dan kebelet kencing, ya saya tinggal cari toilet umum untuk kencing. Saya tidak perlu repot-repot ganti kostum dan sandal jepit untuk ke toilet!
Lalu… dokter magang hanya berperan sebagai “tukang suruh” dokter? Kata siapa? Dokter muda itu punya andil besar. Saya tidak bisa membayangkan apa jadinya tanpa mereka. Mereka mendorong pasien ke ruang radiologi itu bukan hanya sekedar “tukang dorong”. Dengan melihat, mereka belajar alat penunjang diagnosis itu seperti apa, bagaimana mengerjakannya, bagaimana menilai hasilnya…
Mereka memasang infus, memasang kateter, memasang NGT, semua itu adalah bekal mereka jika nanti mereka harus bertugas di tempat-tempat terpencil. Dan catat: mereka tidak serta merta mengerjakan semua itu begitu saja. Sebelum menjalani sebagai dokter muda, mereka telah melewati masa praklinis 4 tahun! Bukan waktu yang singkat untuk sekedar menjadi “tukang suruh” dokter.
Lalu sandal jepit murahan? Hey… Meski saya memakai sandal Crocs yang mahal *uhuk!*, apa salahnya kalau saya memakai sandal jepit murahan? Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dokter yang menggunakan sandal jepit mahal lebih baik pelayanannya dibanding dokter yang menggunakan sandal jepit murahan. Brand minded ni yeeee…
“Ngga tahu dengan yang lain, saya pribadi melihat itu (dokter bersandal, Red) sebagai bentuk penghinaan, karena saya dilayani dengan hanya pakai sandal jepit,” tukas salah seorang pengunjung yang tengah menunggui keluarganya dirawat Menurutnya, para dokter sama sekali tidak menghargai pasien dan keluarga pasien dengan hanya bersandal jepit. “Tentu saja itu bentuk peremehan buat pengunjung, mentang-mentang rumah sakit negeri, bayarnya murah. Jadi dokternya cuma pakai sandal,” keluhnya, yang mengaku berasal dari Gianyar.
Hanya pendapat pribadi dari satu orang. Sudah sempat tanya 10 orang ga? Mengapa pemberitaan ini sangat tidak berimbang?
Saat koran ini mencari tahu alasan para dokter mengenakan sandal saat bertugas, ada kesan perilaku itu hanya gaya-gayaan para dokter yang merasa profesinya bergengsi. Beberapa dokter dan dokter co-ass sendiri pun mengaku tidak ada aturan atau anjuran mengenakan sandal saat bertugas.
Dari pada bergaya dengan sandal jepit lebih baik saya bergaya dengan menenteng iPad 2. Itu baru gaya, bung! Saya pribadi sih tidak merasa dokter itu profesi yang bergengsi. Jujur aja, tanggung jawab sebagai dokter itu berat… risiko pekerjaannya besar… dan memang benar, tidak ada aturan atau anjuran mengenakan sandal saat tugas, so?
“Ngga ada pertimbangan lain, apalagi pertimbangan medis, karena memang sudah jadi kebiasaan,” aku salah seorang dokter co-ass yang minta namanya tidak disebut. Celakanya, mahasiswa FK angkatan 2006 ini mengaku kebiasaan itu sudah menjadi standar para dokter saat bertugas. “Supaya lebih simpel dan bebas bergerak saja waktu bertugas,” tukasnya enteng. Dan kebiasaan ini menurutnya sudah dilakukan oleh dokter-dokter terdahulu, kemudian diteruskan oleh para dokter muda.
“Selama ini belum pernah ada orang komplain,” sahut dokter co-ass lainnya.
Standar sih ngga, tapi kebiasanya bisa jadi. Coba bayangkan, kami itu tugas dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang pakai sepatu. Yang tugas jaga… akan lanjut di rumah sakit dari jam 1 siang sampai jam 7 pagi. Setelah itu sambung lagi tugas pagi sampai jam 1 siang. Kebayang kalau harus 30 jam non stop pakai sepatu? Jadi apa salahnya kalau saat jaga itu menggunakan sandal jepit?
Lebih simpel dan bebas bergerak juga benar. Kebayang kalau jaga pake high heels dan harus lari-lari karena ada pasien gawat darurat?
Setahu saya memang benar belum pernah ada yang komplain. Selamat, Anda yang pertama!
Tak hanya kualitas pelayanan, penampilan para dokter juga diminta agar diperhatikan, agar tidak seenaknya saat melayani pasien. “Terhadap pasien masyarakat bawah pun seharusnya merekan menunjukkan rasa empati, bukan seenaknya begitu, gimana kalau pas ketemu pasien dari kalangan keluarga terpadang, terus mereka merasa disepelekan karena dokternya pakai sandal,”
Mungkin perlu sedikit ralat, bukan sebagian warga, tapi sebagian kecil warga. Dan semoga bukan karena bersandal jepit ini kami dianggap seenaknya saat melayani pasien. Kami tidak memilih-milih pasien. Dari masyarakat bawah sampai keluarga terpandang, bahkan ada pejabat. Syukurnya ga ada yang komplain tentang sandal jepit.

Senin, 15 Agustus 2011

Small Evebt fo Big Future

Aku pernah ingat telingaku mendengar sebuah perkataan, entah dari gereja, dari teman dekat atau ntah dari TV, yang mengatakan kalau
“Tuhan itu terkadang memakai momen-momen tertentu dalam kehidupan kita yang tak pernah kita sadari atau malah kita sepelekan untuk membentuk kita, seperti diri kita sekarang ini”
Kenapa perkataan ini selalu aku ingat karena aku menyadari hal itu sangat amat bener pake banget.
Berawal dari kebiasaan yang sudah diajarkan padaku sejak kecil. Aku bersyukur karena sejak kecil aku dididik buat selalu bersyukur buat apa yang aku alami dan dapati sekarang. Gimana caranya??Simple banget. Kayak lagu yang mungkin beberapa orang pernah dengar “berkat Tuhan satu-satu mari hitunglah”. Dan begitulah yang aku lakukan ketika aku masuk dalam keadaan galau, ketika masa depan terlihat amat sangat suram, ketika diri ini jatuh ke dalam titik yang paling rendah, paling nadir, dsb. Saat itu aku flashback lagi bagaimana di masa lalu ketika aku jatuh pada keadaan yang sama jeleknya, tapi aku dapat melewatinya hinggai sekarang. Dan saat itu juga aku menjadi yakin bahwa
Tuhan yang sama pasti akan membuka setiap jalan tertutup didepan, menerangi setiap kegelapan di depan, membangkitkanku dari titik terendah
yang kualami sekarang dan saat itu juga semua perasaan gundah galau gulana itu lenyap dan aku percaya bahwa Tuhan pasti buka jalan.

Dan pada suatu saat ketika aku kembali merenungi kembali gimana cara-cara yang Tuhan pakai waktu itu hingga sekarang aku masih utuh, aku mendapatkan bahwa kebanyakan momen yang Tuhan pakai adalah momen yang ga pernah sama sekali aku pikirkan kalau itulah jawaban Tuhan. Kalo ada ayat di alkitab bilang

“Apa yang tak pernah kau pikirkan, itulah yang Tuhan berikan kepadamu”

itu nyata banget. Contohnya adalah ketika suatu saat kuliah, zaman-zaman galaunya nih masalah Skripsi. Saat itu aku sebenarnya udah punya judul, udah melakukan penelitian, udah punya hasil, 1 tahun kira-kira aku mengurus penelitian itu dan setelah hasilnya sudah ku dapat, aku jadi galau gara-gara menurutku itu hasilnya ga bagus, ga valid dan ga reliable..

Saat itu aku berdoa, Tuhan gimana ini hasil penelitian kok aku feeling aneh yaa??gimana dong Tuhan??Saat itu aku kepikiran untuk meninggalkan judul itu dan mencari judul lain. Tapi setiap kali aku menghadap dosen untuk konsultasi, dosen itu bisa banget menarikku buat tetap pada judul ini. Aku ingat waktu itu aku 3 kali datang ke dosen pembimbing untuk mengatakan mau mundur dari judul tapi 3 kali juga dosen tersebut bisa meyakinkan hasil penelitian itu bisa dipake untuk skripsi. Tapi aku ga yakin, feelingku ga enak. Aku terus doa, pasrah banget deh sampe-sampe aku udah ga mikir ngurus penelitian lagi karena ragu sama hasilnya. Aku udah ga berani lagi ngajuin mundur sama dosen penelitian karena hasilnya kayaknya bakal sama aja.

Dan ketika sekarang, aku udah koass dan masa-masa itu udah terlewati. Dan ketika aku ingat lagi bagaimana aku bisa melewati masa-masa skripsi itu, aku bener-bener ga percaya. Akhirnya aku berhasil dapat judul baru dengan hasil yang aku yakin dapat ku buat sebagai skripsi. Aku ga pernah mencari dosen untuk minta penelitian, aku ga pernah datengin dosen buat ngasih proposal penelitian, tapi aku bisa pindah penelitian. Jadi ceritanya adalah saat itu emang udah mepet banget tuh buat ngurus-ngurus skripsi, sementara aku masih aja galau. Suatu saat ketika aku skillab, aku di ajar sama seorang dosen. Saat kami sedang berlatih dibawah bimbingan sang dosen, tiba-tiba sang dosen berkata ” eh aku ada penelitian, yang belom dapet penelitian, nih sama aku aja. Asal kalian aktif ambil hasilnya, pasti bisa buat skripsi kok”. Akhirnya jadilah aku ambil penelitian itu dengan tidak ragu, aku datangin dosen pembimbing lamaku dengan keberanian yang sekali lagi ku kumpulkan. Dan entah kenapa juga saat itu sang dosen rela membiarkanku pergi dari penelitiannya (halah bahasanya lebai bangettt)…dan ternyata skripsiku selesai sekarang, aku bisa koass :)

Dan telah kusimpulkan bahwa Tuhan jawab doa ku pada momen “skillab” yang ga pernah ku sadari aku akan dapet penelitian dari situ. Bukan hanya itu saja, masih banyak banget cara-cara Tuhan yang ajaib yang ga pernah terpikirkan oleh ku..pokoknya adaaa aja kejutan-kejutan itu.

Makanya gara-gara flashback itu, aku ga pernah menyepelekan setiap momen yang terjadi dalam hidupku karena aku percaya bahwa setiap momen yang terjadi itu bisa saja menjadi jawaban doa yang kita panjatkan atau bahkan lebih luar biasanya adalah jawaban atas doa yang baru akan kita panjatkan di hari depan. Jadi Syukurilah setiap apa yang kita alami sekarang karena setiap momen pasti punya arti sendiri dalam hidup kita walaupun kita sebagai manusia tidak punya cukup pikiran untuk dapat mencerna maksud dari semua momen itu.

Kalau di ilmu kedokterannya nih ibaratnya, Tuhan itu bisa aja kerja seperti sistem syaraf yang bisa tiba-tiba saja kerja dalam waktu yang sangat cepat atau bahkan bisa aja kayak sistem hormon yang memakai banyak proses ,sedikit demi sedikit. Apapun proses itu, yang penting pasti berguna buat the future us..

small event for big future

“Tuhan itu terkadang memakai momen-momen tertentu dalam kehidupan kita yang tak pernah kita sadari atau malah kita sepelekan untuk membentuk kita, seperti diri kita sekarang ini”
Kenapa perkataan ini selalu aku ingat karena aku menyadari hal itu sangat amat bener pake banget.
Berawal dari kebiasaan yang sudah diajarkan padaku sejak kecil. Aku bersyukur karena sejak kecil aku dididik buat selalu bersyukur buat apa yang aku alami dan dapati sekarang. Gimana caranya??Simple banget. Kayak lagu yang mungkin beberapa orang pernah dengar “berkat Tuhan satu-satu mari hitunglah”. Dan begitulah yang aku lakukan ketika aku masuk dalam keadaan galau, ketika masa depan terlihat amat sangat suram, ketika diri ini jatuh ke dalam titik yang paling rendah, paling nadir, dsb. Saat itu aku flashback lagi bagaimana di masa lalu ketika aku jatuh pada keadaan yang sama jeleknya, tapi aku dapat melewatinya hinggai sekarang. Dan saat itu juga aku menjadi yakin bahwa
Tuhan yang sama pasti akan membuka setiap jalan tertutup didepan, menerangi setiap kegelapan di depan, membangkitkanku dari titik terendah
yang kualami sekarang dan saat itu juga semua perasaan gundah galau gulana itu lenyap dan aku percaya bahwa Tuhan pasti buka jalan.

Dan pada suatu saat ketika aku kembali merenungi kembali gimana cara-cara yang Tuhan pakai waktu itu hingga sekarang aku masih utuh, aku mendapatkan bahwa kebanyakan momen yang Tuhan pakai adalah momen yang ga pernah sama sekali aku pikirkan kalau itulah jawaban Tuhan. Kalo ada ayat di alkitab bilang

“Apa yang tak pernah kau pikirkan, itulah yang Tuhan berikan kepadamu”

itu nyata banget. Contohnya adalah ketika suatu saat kuliah, zaman-zaman galaunya nih masalah Karya tulis ilmiah+skripsi. Saat itu aku sebenarnya udah punya judul, udah melakukan penelitian, udah punya hasil, 1 tahun kira-kira aku mengurus penelitian itu dan setelah hasilnya sudah ku dapat, aku jadi galau gara-gara menurutku itu hasilnya ga bagus, ga valid dan ga reliable..

Saat itu aku berdoa, Tuhan gimana ini hasil penelitian kok aku feeling aneh yaa??gimana dong Tuhan??Saat itu aku kepikiran untuk meninggalkan judul itu dan mencari judul lain. Tapi setiap kali aku menghadap dosen untuk konsultasi, dosen itu bisa banget menarikku buat tetap pada judul ini. Aku ingat waktu itu aku 3 kali datang ke dosen pembimbing untuk mengatakan mau mundur dari judul tapi 3 kali juga dosen tersebut bisa meyakinkan hasil penelitian itu bisa dipake untuk skripsi. Tapi aku ga yakin, feelingku ga enak. Aku terus doa, pasrah banget deh sampe-sampe aku udah ga mikir ngurus penelitian lagi karena ragu sama hasilnya. Aku udah ga berani lagi ngajuin mundur sama dosen penelitian karena hasilnya kayaknya bakal sama aja.

Dan ketika sekarang, aku udah koass dan masa-masa itu udah terlewati. Dan ketika aku ingat lagi bagaimana aku bisa melewati masa-masa skripsi itu, aku bener-bener ga percaya. Akhirnya aku berhasil dapat judul baru dengan hasil yang aku yakin dapat ku buat sebagai skripsi. Aku ga pernah mencari dosen untuk minta penelitian, aku ga pernah datengin dosen buat ngasih proposal penelitian, tapi aku bisa pindah penelitian. Jadi ceritanya adalah saat itu emang udah mepet banget tuh buat ngurus-ngurus skripsi, sementara aku masih aja galau. Suatu saat ketika aku skillab, aku di ajar sama seorang dosen. Saat kami sedang berlatih dibawah bimbingan sang dosen, tiba-tiba sang dosen berkata ” eh aku ada penelitian, yang belom dapet penelitian, nih sama aku aja. Asal kalian aktif ambil hasilnya, pasti bisa buat skripsi kok”. Akhirnya jadilah aku ambil penelitian itu dengan tidak ragu, aku datangin dosen pembimbing lamaku dengan keberanian yang sekali lagi ku kumpulkan. Dan entah kenapa juga saat itu sang dosen rela membiarkanku pergi dari penelitiannya (halah bahasanya lebai bangettt)…dan ternyata skripsiku selesai sekarang, aku bisa koass :)

Dan telah kusimpulkan bahwa Tuhan jawab doa ku pada momen “skillab” yang ga pernah ku sadari aku akan dapet penelitian dari situ. Bukan hanya itu saja, masih banyak banget cara-cara Tuhan yang ajaib yang ga pernah terpikirkan oleh ku..pokoknya adaaa aja kejutan-kejutan itu.

Makanya gara-gara flashback itu, aku ga pernah menyepelekan setiap momen yang terjadi dalam hidupku karena aku percaya bahwa setiap momen yang terjadi itu bisa saja menjadi jawaban doa yang kita panjatkan atau bahkan lebih luar biasanya adalah jawaban atas doa yang baru akan kita panjatkan di hari depan. Jadi Syukurilah setiap apa yang kita alami sekarang karena setiap momen pasti punya arti sendiri dalam hidup kita walaupun kita sebagai manusia tidak punya cukup pikiran untuk dapat mencerna maksud dari semua momen itu.

Kalau di ilmu kedokterannya nih ibaratnya, Tuhan itu bisa aja kerja seperti sistem syaraf yang bisa tiba-tiba saja kerja dalam waktu yang sangat cepat atau bahkan bisa aja kayak sistem hormon yang memakai banyak proses ,sedikit demi sedikit. Apapun proses itu, yang penting pasti berguna buat the future us..

Meski berat, kita tidak boleh menyerah teman sejawat!

Lihat lah adik-adik kecil yang memegang gitar di perempatan lampu merah…
Lihat lah kakek tua itu di pinggir jalan dengan kaki bersila dan tangan menengadah ke udara..
Lihat lah pemuda-pemuda yang sedang mangambil sampah plastik di depan rumah mu..
Masih belum cukup?
Dengar lah rintihan suara mereka yang berkata : saya belum makan hari ini..
Dengar lah tangisan anak mereka yang hitam legam terkena terik matahari karena tak memiliki rumah..
Dengar lah keluhan mereka yang ingin memakai seragam sekolah namun harapan itu tidak pernah terwujud..

Sungguh, hidup kita lebih beruntung beribu kali lipat dari mereka semua. Lalu, masihkah kita pantas menyerah?
Sebagai seorang mahasiswa kedokteran tentu tidak mudah untuk melewati kuliah demi kuliah hingga ujian demi ujian. Terkadang kita terlalu lelah untuk mengikuti jadwal perkuliahan dari pagi hingga sore hari. Hari-hari penuh dengan skillab, tutorial, dan praktikum. Hingga tak jarang kita merasa malas dan jenuh. Belum lagi ketika kita melihat papan pengumuman yang menuliskan nama kita di daftar nama-nama mahasiswa yang tidak lulus ujian. Semua terasa sangat pahit dan menyedihkan, bahkan tak jarang ada beberapa mahasiswi yang meneteskan air mata di depan papan pengumuman. Semua menjadi bertambah buruk seiring dengan harapan yang begitu besar dari orang tua dan keluarga agar kita bisa lulus tepat waktu dan mendapat IPK diatas 3.
Benar bahwa, dibalik setiap pilihan yang kita pilih pasti mengandung resiko dibaliknya. Namun, hari ini ada bukan untuk kita mengeluh, meratapi atau bahkan meyesali pilihan kita untuk menjadi bagian dari mahasiswa kedokteran. Kita harus belajar bertanggung jawab atas pilihan kita sendiri. Namun, mungkin beberapa diantara kita ada yang terpaksa mengikuti paksaan orang tua untuk kuliah di kedokteran. Jika memang kalian tidak inggin dan tidak sanggup, saya lebih menyarankan kalian untuk berani jujur dengan diri sendiri dan orang tua. Bicarakan semuanya dengan baik-baik jika kalian benar-benar tidak inggin  mejadi dokter. Karena, kita tidak akan pernah berhasil jika kita tidak mencintai apa yang kita kerjakan.

Menjadi dokter itu harapan dari banyak orang, kalau kalian tidak percaya lihat saja di internet atau media massa, berapa jumlah pelajar SMA yang ketika test masuk perguruan tinggi memilih jurusan Fakultas Kedokteran di pilihan pertamanya. Dan perhatikan, jurusan Fakultas Kedokteran selalu menduduki rangking-rangking atas disetiap perguruan tingginya. Itu menjadi buktinya nyata bahwa kita sangat beruntung bisa duduk dikursi yang kita duduki sekarang, kursi ini akan mengantarkan kita menjadi seseorang yang mengenakan snell jas putih dan stetoskop yang kita kalungkan di leher di kemudian hari.
Saya jadi teringant kata-kata Dr. Dwi tjahyo. Sp.U, beliau adalah salah satu konsulen bedah urologi di bagian bedah tepat saya koaas. Saat itu beliau berbicara didepan  dua puluh satu orang dokter muda yang akan memulai koass di bagian bedah. Ketika itu beliau prihatin melihat koass yang mudah sekali mengeluh saat menjalani dunia perkoassan , hingga beliau berkata : Yang inggin menggantikan posisi kalian itu banyak, mereka bahkan rela untuk antri. Tapi, mereka tidak ditakdirkan seperti kalian. Sesaat saya terdiam dan mencerna kata demi kata secara perlahan-lahan. Ternyata ungkapanya itu mampu menyentuh alam bawah sadar yang tidak pernah bersyukur dengan apa yang telah saya dapatkan saat ini.
Saya berharap kata-kata dari Dr. Dwi tjahyo. Sp.U itu juga bisa menjalar ke teman-teman yang sedang berusaha di perkulihan dan juga teman-teman yang sedang berjuang bersama saya di dunia koass. Tidak ada kesuksesan yang dapat diraih dengan mudahnya. Semuanya butuh keringat dan kerja keras. Dan ingat “Orang yang berhasil itu bukan orang yang hanya tidur, tapi mereka tidur ketika mereka telah berhasil”.
Jangan pernah menyerah dengan keadaan. Mungkin kita akan menghadapi kegagalan yang datang secara bertubi-tubi dan memporak-porandakan semangat  hingga tak tersisa. Maka, disaat itu. Ingat lah “Tak ada nahkoda yang handal lahir dari ombak yang tenang” jadi jika kita inggin berhasil lihat lah ujian atau cobaan itu sebagai sebuah batu loncatan untuk kita bisa melangkah lebih jauh dan lebih tinggi.
Masyarakat indonesia sedang menantikan kita teman. Sudah terlalu lama mereka akrab dengan TBC dan malaria, sudah jenuh rasanya diabetes dan hipertensi ada dalam tubuh mereka dan sudah ribuan anak-anak yang meninggal karena diare dan gizi buruk. Itu sepenggal kisah dari tangisan mereka di pelosok-pelosok negri ini.
Ingat lah rakyat yang sedang sakit, saat rasa malas ini menyelimuti. Banyankan lah keringat orang tua kita yang menetes deras saat jenuh ini menghantui. Renungkanlah apa yang terjadi jika kita memilih untuk diam dan menyerah!