Rabu, 10 Agustus 2011

Dokter = Monster???

Dapat giliran di bagian anak adalah yang kutunggu-tunggu. Kebetulan sekali setelah bagian saraf, kelompokku ditempatkan di bagian KA (Kesehatan Anak). Ada empat sub bagian di sini. PICU, NICU, Infeksi, dan Poli Anak. Setelah diundi, aku dapat di Poli Anak. Maka bergegaslah diriku dan teman-teman yang lain ke sub bagian masing-masing.
Poliklinik Anak letaknya di bagian depan rumah sakit. Dekat dengan poli-poli yang lain juga. Pagi-pagi, pasien sudah memadati poli-poli ini. Mulai dari poli obsgyn, bedah, THT, mata, sampai ke poli tempatku berada.
Sebelum mulai memeriksa pasien, aku dan teman sekelompokku yang lain harus melapor dulu ke dokter spesialis anak yang bertugas di poli hari itu. Namun, karena sang dokter telat datang, terpaksa deh kami hanya duduk-duduk dan sekali-kali mengikuti senior menganamnesis pasien.
Ketika selesai menganamnesis seorang anak dengan keluhan demam yang disertai menggigil dan keluar keringat dingin (hayoo diagnosanya kira-kira apa ya?), aku mengambil tempat di samping seorang anak perempuan yang umurnya sekitar 2,5 atau 3 tahun. Dari kejauhan bocah ini terlihat sakit dan stress dengan suasana rumah sakit. Dengan sok baiknya aku mencoba mendekati anak itu.
“Adikkk, sakit apa?”
“Hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,” sebuah teriakan yang besarnya tak sempat kuukur dengan desibel keluar dari anak kecil itu. Tanpa rasa berdosa, aku mengambil tempat di sampingnya. Tapi suara tangisannya semakin membesar dan ia pun langsung berpindah tempat ke atas pangkuan ibunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar