Kamis, 04 Agustus 2011

Hari ini saya di ajak ke ruang hemodialisa (HD) sama dr. Thabrani Sp. PD, beliau adalah pembimbing saya selama koas interna di Klaten.
Gambar disamping adalah gambar seorang pasien yang sedang di HD.

Apa itu HD?
Bahasa awamnya adalah cuci darah. Hemodialisa dilakukan kalau sudah terjadi gagal ginjal, sehingga ginjal sudah tidak mampu mengeluarkan zat-zat racun dalam tubuh. Namanya juga racun, pasti harus dikeluarin dong, kalau nggak ntar bisa ngerusak tubuh, orang tersebut bisa meninggal. Racun yang dimaksud salah satunya adalah urea, zat itu adalah hasil dari metabolisme protein yang jika kadarnya berlebih bs merusak otak sehingga terjadi penurunan kesadaran, koma, sampai meninggal. Hal berbahaya lain dari gagal ginjal adalah ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, itu tuh semacam Natrium, Kalium, dll. Apa bahayanya? Buanyak buanget, bisa kejang, gangguan irama jantung, dll.

Bagaimana cara darah masuk ke mesin?
Diperlukan suatu cara agar darah bisa masuk ke mesin, hal ini disebut dengan “akses”. Akses yang dimaksud adalah pembuluh darah arteri (pembuluh darah yang bawa darah dari jantung ke seluruh tubuh) dan vena (pembuluh darah yang bawa darah dari seluruh tubuh ke jantung). Dibutuhkan 2 pembuluh darah itu untuk memasang 2 jarum, satu untuk mengalirkan darah menuju mesin, yang lainnya mengalirkan darah menuju tubuh. Arteri yang mau dipasangin infus harus cukup besar untuk masang jarum. Arteri yang biasa dipake adalah arteri femoralis, letaknya di pangkal paha. Kalau vena yang biasa di pake adalah vena mediana cubiti, letaknya di sisi dalam siku. Di dua tempat itulah yang akan dipasangain jarum beserta selang infusnya. Saat hemodialisa (kurang lebih 4 jam), pasien g boleh menggerakkan anggota badan yang sedang dipasangi jarum tersebut. Hal ini umumnya g nyaman buat pasien, pegel kan?? Tenang, ada cara lain yang lebih nyaman dalam proses hemodialisa, yaitu membuat fistula alias sambungan arteri dan vena di lengan. Normalnya, arteri di lengan itu kurang gede buat dipasangin jarum, nah dengan disambung ma vena, terjadi aliran balik sehingga dinding arteri dilengan bisa melebar. Dokter bedah akan membuat sayatan kecil di lengan dan menyambung 2 pembuluh darah, arteri dan vena.

Bagaimana cara merawat fistula?
Segera setelah operasi :
  • Jaga agar jahitan dan perban tetap kering
  • Dokter akan menentukan kapan jahitan akan dibuka, biasanya setelah 8 – 14 hari
  • Bila terjadi bengkak pada lengan setelah dilakukan operasi fistula , letakkan lengan lebih tinggi 1 bantal saat tidur
  • Informasikan pada petugas kesehatan bila ada perdarahan, nyeri atau bengkak yang terus menerus
  • Periksa fistula di lengan beberapa kali sehari dengan cara meraba secara perlahan dan rasakan adanya bruit alias getaran halus karena aliran balik darah. *tadi saya ndengerin bunyi bruit itu pake stetoskop di lengan salah satu pasien, bunyinya kayak gemuruh air terjun*
Melindungi fistula:
  • Hindari tidur dengan berguling ke sisi lengan yang telah dipasang fistula
  • Hindari pemakaian jam tangan atau gelang pada lengan yang telah dipasang fistula
  • Hindari mengangkat benda-benda berat (lebih dari 12 kg) pada lengan yang telah dipasang fistula
  • Jangan mengambil darah, mengukur tekanan darah di lengan yang telah dipasang fistula
Melatih lengan yang telah terpasang fistula :
  • Semakin besar fistula, semakin mudah bagi perawat dialisa melakukan akses pada lengan
  • Pegang spons atau bola tenis atau bola karet lunak di tangan yang dilakukan pemasangan fistula
  • Lakukan gerakan meremas-remas 20 kali, lanjutkan dengan istirahat
  • Lakukan latihan sebanyak beberapa kali sehari
  • Latihan dilakukan sampai fistula cukup matang untuk dipergunakan
  • Aktivitas harian tidak akan mengganggu fistula
  • Bila ada cairan kekuningan / nanah pada tempat dipasang fistula , segera hubungi dokter
  • Bila fistula anda tetap berdarah sehabis digunakan, tekan menggunakan kassa steril selama 5 -10 menit

Apa yang terjadi saat hemodialisa?
Banyak orang merasa tak nyaman dan ragu-ragu saat-saat pertama dilakukan hemodialisa. Saat dilakukan hemodialisa sebenarnya pasien tidak akan merasakan apa-apa, beberapa orang akan merasa lelah setelah selesai dilakukan hemodialisa terutama bila baru beberapa kali hemodialisa. Setelah beberapa kali hemodialisa maka cairan yang berlebih dan racun dari tubuh akan berkurang, dan pasien akan merasa kembali bertenaga.

Apa yang akan timbul saat hemodialisa?
  • Sakit kepala : hal ini berarti tubuh sedang menyesuaikan diri dengan pengambilan cairan dan racun dari tubuh anda
  • Keram : mungkin akan merasa keram di lengan dan kaki untuk sementara. Hal ini diakibatkan cairan berlebih yang diambil dari tubuh
  • Perut mual, kepala terasa melayang : hal ini terjadi bila tekanan darah rendah
  • Pasien mungkin akan merasakan beberapa macam keluhan, sangat penting bagi pasien untuk memberitahu pada perawat dialysis apa yang dirasakan

Pemeriksaan apa yang dilakukan saat hemodialisa?
Beberapa hal yang sering dilakukan pemeriksaan oleh perawat hemodialisa adalah :
  • Akses dialysis
  • Semua jalur-jalur hemodialisa
  • Tekanan darah dan detak jantung
  • Mesin dialysis
  • Ginjal buatan
  • Cairan yang digunakan untuk proses hemodialisa
  • Keluhan yang anda rasakan selama proses hemodialisa
  • Saat-saat tertentu darah pasien akan diperiksa untuk melihat keadaan tubuh dan hasil terapi hemodialisa

Kadang saat menjalani hemodialisa, akan terdengar alarm mesin berbunyi, tetap tenang karena perawat akan memeriksa keadaan pasien.

Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum hemodialisa?
  • Obat-obatan rutin yang sebelumnya diberikan
  • Bahan bacaan selama hemodialisa berlangsung, snack or hiburan laennya, bawa iPhone, leptp juga boleh..
  • Lepaskan pakaian yang berat, tas, dompet, sepatu lalu menimbang diri berat badan, habis itu lapor ke petugas.


Oya, apa pelajaran berharga yang saya dapat??
Bahwa sehat itu nikmat, dan sakit itu mahal. Biaya sekali hemodialisa di rumah sakit umum pemerintah tu +600 ribu, biaya untuk operasi pembuatan fistula sekitar 4 jutaan. Pasien dengan gagal ginjal terminal, alias dah harus cuci darah rutin pada awalnya d haruskan cuci darah 2x/minggu…Kebayang kan berapa biaya yang harus dikeluarkan? Thx to asuransi yang ada dari pemerintah, kl dapet askes, jamkesmas or semacamnya,,pasien gak perlu bayar.

Soooo,,, kita harus menjaga agar tubuh kita tetap sehat, ginjal kita tetap sehat, gak mau kan hidup tergantung mesin seumur hidup?
Hal2 yang bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga perlu dihemodialisis adalah
Peradangan kronik pada ginjal yang tidak di terapi dengan baik. Nha peradangan ini bisa karena infeksi bakteri maupun penyakit metabolic kayak diabetes mellitus
Zat-zat yang merupakan racun bagi ginjal (nephrotoksik) seperti obat2an golongan tertentu yang dipakai tanpa control *hmmm,,info aja, jamu oplosan yang beredar di masyarakat luas kebanyakan mengandung obat yang dosisnya dibuat asal2an, ini nih yang ngusak ginjal, so kalo sakit periksa ke dokter aja yaaaa…hehehe*
Minuman penambah stamina, semacam Kr*t*ngd***G,,dll. Sebenernya belum ada bukti ilmiah sih tentang opini ini, tapi kalau diminum tiap hari pa lagi 3x sehari menurut saya tetap berbahaya,,lebih baek olahraga, istirahat cukup n makan makanan organic aja biar bertenaga

Adalagi,,ada orang yang bilang, gemuk itu gpp, asal sehat. Menurut saya itu salah besar,, dimanapun obesitas alias kegemukan tetap menjadi faktor resiko penyakit2 metabolik semacam diabetes meliitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, dll. So, punya berat badan ideal itu penting..!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar