Rabu, 10 Agustus 2011

First Day In The Jungle

Hari ini adalah hari pertamaku coass di rumah sakit. Hari pertama aku mengenakan jas dan badge nama yang bertuliskan dokter muda. Ada perasaan haru sekaligus bahagia. Namun, rasa takut juga tak kalah hebatnya menyelinap lewat neuron-neuron sensorisku. Babak baru kini telah kujalani. Bertugas di rumah sakit sama saja dengan memasuki rimba raya yang penuh dengan binatang buas, beraneka tanaman, dan penuh tantangan.
Bagian neurology alias saraf menjadi tempat pertama aku bertugas. Bersama lima teman-teman yang lain aku diberikan seorang pasien. Yups, karena masih kepaniteraan klinik junior,  mahasiswa belum diperkenankan menangani satu pasien per mahasiswa.
“Kepala saya pusing dok, seperti berputar-putar,” ungkap pasien yang bernama Tn. M.
“Ada mual dan muntah, Pak? Terus telinganya berdengung tidak?” berbekal ilmu anamnesis yang pernah kupelajari ketika skills lab di kampus dulu, mulai lah aku mewawancarai Tn. M yang umurnya 60 tahun itu. Bertanya ini-itu sesuai dengan perkiraan penyakit yang kira-kira dialami pasien ini.
Lalu aku dan teman-teman yang lain melakukan pemeriksaan fisik mulai dari tanda-tanda vital sampai dengan pemeriksaan neurologis dan tak lupa pula pemeriksaan keseimbangan. Dari cerita pasien, ia merasakan tubuhnya berputar-putar, begitu juga di sekelilingnya. Selain itu, kami juga harus melihat apakah ada nistagmus atau tidak. Bagaimana polanya. Dan lain-lain.
Agak deg-degan memang. Apalagi ini adalah pasien pertamaku. Walau tak seluruh pemeriksaan kulakukan karena masih KKJ dan belum KKS, tapi ketika tangan ini mulai memegang pasien seolah-olah ada amanat yang besar yang harus kupikul.  Sebuah amanat yang mulia dan aku senang menjalaninya.
“Diagnosa penyakit Tn. M adalah vertigo,” simpulku dan teman-teman.  Namun untuk mengetahui vertigo jenis apa yang diderita pasien diperlukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan lab, CT-scan dan X-ray. Setelah itu, kami juga harus menentukan rencana perawatan untuk pasien baik itu farmakologi maupun non farmakologi.
Nah, itu dia pengalamanku hari ini di rimba rumah sakit. Besok aku harus mempresentasikan apa yang telah kulakukan di depan konsulen dan mahasiswa yang lain. Jadi, sebelum mencari bahan lebih banyak tentang vertigo, aku menyempatkan diri menulis dulu. Takutnya nanti kelupaan atau tak sempat lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar