Rabu, 24 Agustus 2011

Lady In Waiting :)

Tau nggak sih lo, masa lajang itu sebenarnya adalah masa yang paling enak untuk melatih dan membentuk diri lo menjadi seorang wanita sejati. Sayangnya seringkali wanita lajang lebih memilih untuk menghabiskan waktunya mengeluh dan meratapi keadaannya. Padahal banyak hal yang bisa dilakukan selagi belum terikat. Kenapa nggak mencoba menghabiskan lebih banyak waktu yang berkualitas di dalam Firman? Itu lebih berguna daripada menghabiskan waktu untuk memikirkan bagaimana cara memikat pria berpotensi (hihihi.. paraaahh..)

Tau nggak sih lo, Ruth (baca Ruth pasal 2 yah..) nggak pernah sedikitpun berusaha memikat Boas. Dia hanya setia pada Allah. Walaupun mertuanya udah nyuruh dia pulang kembali ke bangsanya (dan berarti kembali ke ilah-nya) dia malah berkeras ikut ke Moab, bangsa mertuanya, yang menyembah Allah dan setia melakukan bagiannya di sana. Ruth nggak pernah ‘ngeh’ tuh kalo ada cowok seganteng, setajir, sesempurna Boas yang ternyata udah Tuhan gerakkan hatinya untuk mendekati Ruth.

Tau nggak sih lo, seorang wanita lebih baik memaksimalkan aset yang nonfisik daripada aset fisik. Kulit yang cantik, rambut yang indah, tubuh yang langsing adalah anugerah dari Tuhan yang patut untuk disyukuri. Tapi kalo sampai ngabisin waktu buat me-maintain semua itu, sia-sia banget tau.. Proses degenerasi akan terjadi dan terus berlanjut sampai kita tutup usia dan keindahannya akan semakin menghilang. Tapi aset non fisik seperti karakter dan kebiasaan yang baik nggak akan hilang sampai kita tua. Jadi memang lebih baik waktunya diabisin untuk mengasah karakter dan kebiasaan. Semakin tua, keindahannya akan semakin terlihat.

Tau nggak sih lo, kalo ada cowok yang bersikap baik, itu bukan berarti dia suka (nggak kaget kan? hehe..) Dia hanya bersikap selayaknya seorang pria. Gentle. Sayangnya banyak cewek yang salah mengartikan sikap mereka karena terlalu banyak dipengaruhi film-film Hollywood yang mereka tonton. Dan kacaunya lagi, cowok-cowok itu kadang nggak sadar apa yang mereka lakukan, karena memang secara natural mereka begitu. Hmmhh.. cape deehh..

Tau nggak sih lo, tugas cewek itu menunggu. Baca Ruth 3 : 18 deh.. “Duduk sajalah, menanti, anakku, sampai engkau mengetahui bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga”. Siapa yang harus menunggu? Wanita. Siapa yang tidak akan berhenti? Pria. Tuhan pasti akan kasih kekuatan buat pria untuk tidak berhenti berusaha jika hal itu memang kehendakNya. Pastinya Tuhan juga kasih kekuatan kepada wanita untuk menunggu sampai pada waktu yang sudah ditentukanNya. Sweet banget yah.. heheh.. :p

Tau nggak sih lo, seringkali teman-teman cewek nggak bisa jadi pendengar yang baik. Ketika ada cowok yang lagi deket, komentar yang seringkali keluar adalah “mungkin dia adalah Boas-mu” (jadi inget film He’s just not that in to you, hehe..) Mungkin dia nggak sadar kalau dia baru saja menjerumuskan sahabatnya ke dalam sebuah fantasi yang berpotensi menghancurkan di kemudian hari (Wow..) Akan lebih baik jika si pendengar meresponi dengan turut bersukacita sambil mengingatkan sahabatnya untuk menyerahkan mimpinya kepada Tuhan dan tidak mendahului Tuhan di dalam harapan-harapannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar